Indonesia merupakan tempat yang sangat tepat untuk aksi iklim: Indonesia tidak hanya merupakan salah satu penghasil emisi terbesar di dunia, tetapi juga merupakan negara yang berisiko paling tinggi terhadap dampak buruk perubahan iklim. Upaya pengurangan dan adaptasi perubahan iklim sangat penting untuk memastikan Indonesia dapat terus tumbuh sebagai kekuatan ekonomi dan demokrasi terbesar di Asia Tenggara.

Setelah mengajukan komitmen iklim pasca 2020 ke UNFCC pada tahun 2015, Indonesia terikat untuk membentuk sistem nasional dan sub-nasional yang kuat untuk memastikan pelaksanaan komitmen iklim tersebut. Untuk mencapai pengurangan emisi sebesar 29-41 persen dari skenario bisnis seperti biasa pada 2030 seperti yang dicantumkan dalam dokumen Kontribusi Nasional yang Diniatkan (INDC), Indonesia perlu mulai memprioritaskan kebijakan domestiknya.

Melalui Jaringan Iklim Terbuka Indonesia Pilihan Kebijakan Iklim, WRI Indonesia berupaya mengeksplor berbagai opsi kebijakan bagi Indonesia untuk mencapai atau melebihi target INDCnya dan mempertimbangkan prioritas pembangunannya pada saat yang bersamaan. Khususnya, proyek ini fokus pada potensi pengurangan emisi yang dihasilkan dari implementasi kebijakan di sektor lahan dan energi, yang berkontribusi terhadap hampir 90 persen emisi nasional Indonesia.