(This post is currently only available in Bahasa Indonesia)

Terancamnya hutan Indonesia, yang merupakan paru-paru dunia, telah menarik perhatian berbagai lembaga penelitian ataupun Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di bidang lingkungan untuk melakukan pemantauan keadaan hutan Indonesia melalui analisis data spasial. Data spasial merupakan data atau informasi yang mengidentifikasi lokasi geografis dari fitur atau batasan tertentu di bumi. Perkembangan teknologi yang cepat memudahkan pengambilan data secara spasial melalui berbagai metode seperti citra satelit, radar, Light Detection and Ranging (LiDAR), dan aerial mapping.

Beberapa LSM telah mengambil inisiatif untuk mengumpulkan dan menyajikan data spasial ke dalam platform online yang terbuka untuk publik. Misalnya, Greenpeace mempunyai Peta Kepo Hutan yang menyediakan informasi tentang izin perusahaan dan kaitannya dengan lahan gambut, titik api, dan peringatan deforestasi di Indonesia. Forest Watch Indonesia juga baru meluncurkan Peta Hutan Pangkalan Data. Di tingkat daerah, beberapa LSM di Papua juga meluncurkan Mata Papua yang menyajikan peta sosial, konsesi, kawasan hutan, peta demografi, dan peta administrasi. WRI sendiri mempunyai platform Global Forest Watch yang menyajikan 190 dataset terkait tutupan pohon, deforestasi, titik api, dan keanekragaman hayati dari berbagai negara di dunia.

Berkaca dari hal tersebut, WRI Indonesia bekerjasama dengan Society of Indonesian Environmental Journalists ingin mengundang Anda untuk menghadiri diskusi publik terkait penggunaan data spasial untuk memantau tingkat deforestasi dan penebangan hutan ilegal di Indonesia.

Pemateri:

Arief Wijaya - Manajer Senior Bidang Hutan dan Iklim WRI Indonesia

Hidayah Hamzah - Koordinator Global Forest Watch WRI Indonesia

Penanggap:

Arie Rompas - Team Leader Kampanye Hutan Greenpeace Indonesia

Untung Widyanto, Jurnalis Tempo dan Perwakilan SIEJ