Krisis iklim telah dirasakan seluruh penduduk bumi, tak terkecuali di Indonesia. Salah satu dampaknya adalah cuaca ekstrem, yang menambah resiko banjir dan kekeringan di berbagai wilayah. Selain itu, studi WHO memperlihatkan bahwa krisis iklim dapat meningkatkan potensi terjadinya penyakit menular. Beberapa studi bahkan menemukan kaitan antara krisis iklim, yang salah satunya didorong oleh penebangan hutan, dengan asal mula COVID-19.

Riset menunjukkan bahwa kawasan perkotaan bertanggung jawab bagi 70 persen emisi gas rumah kaca (GRK) yang merupakan penyebab utama krisis iklim. Oleh karena itu, gaya hidup masyarakat urban yang ramah lingkungan menjadi sangat penting untuk mengurangi emisi. Di sisi lain, gaya hidup berkelanjutan juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dari budaya dan agama di Indonesia.

Untuk membahas pentingnya aksi individu dalam menjaga lingkungan, upaya yang bisa dilakukan, serta kaitan antara gaya hidup ramah lingkungan dengan kesehatan dan budaya Indonesia, World Resources Institute (WRI) Indonesia bermaksud menyelenggarakan webinar bertajuk “Indonesia Sehat dan Merdeka dari Emisi dengan Gaya Hidup Ramah Lingkungan.” Webinar ini akan dihadiri oleh berbagai kalangan, seperti komunitas pecinta lingkungan, pemerhati kesehatan, pemerhati budaya, serta masyarakat umum.

Sambutan: Nirarta Samadhi, Direktur WRI Indonesia

Pembicara:

  • drg. Monica Nirmala, Senior Public Health Adviser di Yayasan Alam Sehat Lestari
  • Ben Laksana, Dosen dan Peneliti di International University Liaison Indonesia
  • Andika Putraditama, Manajer Komoditas dan Bisnis Berkelanjutan WRI Indonesia
  • Nanda Noor, Penanggung Jawab Program Pengimbangan Emisi WRI Indonesia

Moderator: Valerie Krasnadewi