Meninjau Kemajuan Aksi Iklim Indonesia
oleh , dan -Indonesia telah maju beberapa langkah untuk mencapai target iklimnya, sekarang negara ini butuh visi jangka panjang.
Indonesia telah maju beberapa langkah untuk mencapai target iklimnya, sekarang negara ini butuh visi jangka panjang.
Jika deforestasi di hutan tropis adalah sebuah negara, ia akan menjadi negara penghasil emisi terbesar di dunia nomor tiga di dunia setelah Tiongkok dan Amerika Serikat.
Kebanyakan orang tidak mengasosiasikan kota dengan pepohonan, namun kawasan perkotaan sebenarnya sangat bergantung pada kelestarian hutan. Sebuah inisiatif baru membantu masyarakat perkotaan untuk melindungi pepohonan, di dalam kawasan kota maupun yang jauh dari kawasan perkotaan.
Banyak negara yang bergabung dengan gerakan restorasi, khususnya Bonn Challenge. Namun baru sedikit yang menyelaraskan komitmen restorasi mereka dengan komitmen iklim. Dengan melakukan hal tersebut, dapat membantu membuat planet yang lebih hijau—dan udara lebih bersih—dengan lebih cepat.
Kebiasaan masyarakat di Mangun Jaya, Musi Banyuasin, Sumatera Selatan masih didominasi oleh budaya ekstraksi yang mengambil sumber daya alam secara langsung tanpa mengolahnya terlebih dahulu. Pengelolaan sumber daya minyak menawarkan keuntungan besar dan cepat yang mendorong masyarakat bergelut dibidang yang berisiko tinggi. Simak lebih lanjut cerita dari Hendrika Samosir tentang kehidupan masyarakat di Mangun Jaya.
Masyarakat adat Indonesia mengklaim lebih dari 40 juta hektar lahan, namun mereka hanya mengelola sebagian kecil saja. Pemberian kontrol kembali kepada masyarakat dapat memperbaiki hasil lingkungan, seperti yang terjadi di Gajah Bertalut, sebuah komunitas di Riau.
Indonesia memiliki lebih dari 24 juta hektar lahan yang terdegradasi, setara dengan hampir dua kali ukuran Inggris. Dengan ukuran lahan terdegradasi yang begitu besar, restorasi lahan tidak dapat dielakkan lagi. Tetapi, kita bisa menyelamatkan 2 juta hektar lahan terdegradasi dengan menggunakan data yang baik dan akurat. Baca lebih lanjut dalam artikel ini.
Apakah peraturan perundangan melarang pemerintah membuat perubahan hukum yang berdampak buruk terhadap izin atau kewajiban hukum/hak yang ada saat ini? Baca lebih lanjut dalam artikel ini.
Penelitian baru dari WRI dan yang lainnya menunjukkan bahwa menghentikan deforestasi, memulihkan hutan, dan memperbaiki praktik kehutanan dapat menghemat biaya secara efektif sekitar 7 miliar metrik ton karbon dioksida setiap tahunnya, atau setara dengan menghilangkan 1,5 miliar mobil.
Bagaimana posisi perempuan di kenegerian Gajah Bertalut saat ini? Apakah dengan berdirinya kekuasaan politik berlatar negara bangsa (kerajaan/republik) yang menempatkan laki-laki di posisi istimewa, memberikan pengaruh pada akses perempuan di ruang publik? Baca selanjutnya dalam tulisan ini.