Postingan Blog: Global Forest Watch

Daerah tropis kehilangan 3,8 juta hektar hutan primer tropis basah yang sangat penting bagi keanekaragaman hayati dan penyimpanan karbon. Angka tersebut setara dengan kehilangan hutan primer seluas lapangan sepak bola setiap 6 detik sepanjang tahun.

Lebih dari 360 perusahaan berkomitmen untuk menghilangkan deforestasi dari rantai pasokannya pada 2020. Sebagian besar masih kesulitan mencapai target tersebut, namun Global Forest Watch Pro bisa membantu.

Indonesia telah menunjukan hasil yang menjanjikan dalam konservasi hutan dengan pelarangan ekspansi kelapa sawit di hutan dan lahan gambut. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kesuksesan tersebut.

Tahun ini, untuk pertama kalinya kami memiliki data mengenai cakupan (sejak 2001) hutan primer tropis lembab, wilayah tutupan pohon dewasa alami yang belum ditebang dan tumbuh kembali dalam beberapa waktu terakhir (kurang dari 30-50 tahun).

Indonesia berhasil mengurangi deforestasi hingga titik terendah sejak 2003, melanjutkan keberhasilannya mengurangi deforestasi di tahun 2017. Jumlah hutan primer yang hilang 40 persen lebih sedikit dibandingkan dengan rata-rata deforestasi tahun 2002-2016.

Berbeda dengan tren global, data UMD dan data deforestasi resmi dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menunjukkan bahwa Indonesia mengalami penurunan dalam angka kehilangan tutupan pohon dibanding tahun sebelumnya.

Global Forest Watch telah memperlihatkan lokasi hilangnya tutupan pohon. Sekarang GFW bisa menjelaskan alasannya.

Daftar ini merupakan edisi pertama dari rangkaian artikel Wilayah untuk Dipantau (Places to Watch) tentang Penebangan Hutan Ilegal di Indonesia.

Informasi mengenai keberadaan hutan dengan keanekaragaman hayati yang kaya dan sejauh mana lanskap hutan telah terancam dapat membantu memprioritaskan upaya konservasi dan perlindungan. Dua data set terbaru di Global Forest Watch memungkinkan kita untuk mengetahui dimana keanekaragaman hayati berada dan sejauh mana aktivitas manusia telah mengancam keberadaannya.

Data satelit mengungkapkan penggundulan hutan baru di Kolombia, Brasil, dan Papua Indonesia.