Tidak Ada Sambungan Internet? Tidak Masalah. Perangkat Pengawasan Hutan Luring di Lapangan
oleh -We created Forest Watcher, a soon-to-be-released mobile application that allows users to access GFW data without an Internet connection.
WRI Insights adalah bagian dari misi WRI untuk menyediakan analisis yang objektif dan mendalam mengenai masalah lingkungan terpenting yang dihadapi dunia saat ini.
Di era informasi yang cepat dan terfragmentasi saat ini, kami berharap WRI Insights dapat menyediakan penjelasan pada pengambil keputusan di seluruh dunia.
We created Forest Watcher, a soon-to-be-released mobile application that allows users to access GFW data without an Internet connection.
Enam tahun sejak Indonesia melaksanakan kebijakan moratorium hutan untuk menekan perluasan lahan pertanian yang tidak lestari di atas hutan primer dan lahan gambut, laju kehilangan tutupan pohon tetap tinggi, menurut data satelit terbaru dari Universitas Maryland dan Google yang tersedia di Global Forest Watch.
Satu peta pada tingkatan tapak adalah proses fasilitasi transformasi konflik yang bertujuan untuk mengubah pola hubungan dan kondisi secara struktural.
Berikut adalah beberapa angka penting mengenai hak tanah masyarakat adat dan masyarakat lainnya, bentuk tenurial yang paling banyak ditemukan.
Data terbuka yang diperoleh dari masyarakat memungkinkan warga dan perencana listrik untuk memahami kelemahan jaringan listrik di Indonesia secara lebih baik.
Selama beberapa dekade, kebakaran hutan dan lahan di Indonesia telah menjadi krisis lingkungan tahunan.
Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemimpin di tataran global dalam hal restorasi hutan dan bentang lahan. Indonesia masih memiliki banyak lahan terdeforestasi atau terdegradasi yang perlu direstorasi.
Sebuah studi baru di Science Advances mengungkapkan bahwa sejak tahun 2000, total kawasan lanskap hutan utuh (intact forest landscape atau IFL) dunia, yakni bentangan hutan belantara yang luas dan utuh yang sebagian besar tidak terganggu oleh aktivitas manusia, telah menurun hingga 7,2 persen. Hal tersebut cukup menyedihkan mengingat IFL merupakan komponen utama dalam memitigasi perubahan iklim global.
The National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) mengonfirmasi bahwa suhu rata-rata global pada tahun 2016 merupakan yang terpanas sepanjang sejarah. Akankah ini berlanjut?