'Menyelamatkan Kayu yang Tenggelam': Realita Masyarakat Adat
oleh dan -Hukum dan peraturan tentang pengakuan masyarakat adat dan hak mereka atas tanah akan gagal sebelum dimulai jika tidak ada persetujuan dari masyarakat itu sendiri.
WRI Insights adalah bagian dari misi WRI untuk menyediakan analisis yang objektif dan mendalam mengenai masalah lingkungan terpenting yang dihadapi dunia saat ini.
Di era informasi yang cepat dan terfragmentasi saat ini, kami berharap WRI Insights dapat menyediakan penjelasan pada pengambil keputusan di seluruh dunia.
Hukum dan peraturan tentang pengakuan masyarakat adat dan hak mereka atas tanah akan gagal sebelum dimulai jika tidak ada persetujuan dari masyarakat itu sendiri.
Sulit membayangkan bahwa negara kepulauan yang telah 74 tahun merdeka ini harus bergantung pada distribusi dan transmisi energi listrik terpusat. Padahal tren global sudah memanfaatkan sistem kelistrikan berbasis automasi dan terdistribusi serta memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan.
Kerugian finansial dari perdagangan ikan ilegal sangat besar, dan bahkan lebih besar jika Anda memperhitungkan aktivitas ekonomi dan pendapatan pajak yang bisa didapatkan jika ikan tersebut diperdagangkan secara legal.
Edisi Keenam dari seri Pantau Jejak ini menyajikan Lima Wilayah Teratas untuk Dipantau, yang terindikasi mengalami penebangan hutan ilegal periode 1 April–30 Juni 2019.
Tulisan ini mencoba menyajikan hasil kajian lapangan yang menunjukkan bagaimana deforestasi tidak terencana bisa terjadi dan pendekatan apa yang dapat menjadi solusinya.
Wisata terumbu karang dunia yang bernilai $35,8 miliar per tahun, bisa mengalami penurunan pendapatan lebih dari 90% jika kondisi pemanasan global saat ini terus terjadi. Berikut yang bisa dilakukan sektor industri kelautan untuk mencegahnya.
Untuk menghadapi kebakaran hutan dan krisis iklim secara lebih sistematis dan struktural, Indonesia mengimplementasikan kebijakan Pembangunan Rendah Karbon (LCDI). Kebakaran hutan hanya bisa diselesaikan dengan mengatasi masalah dari akarnya, termasuk menyediakan kemungkinan investasi berbasis lahan yang lestari.
Kebanyakan kota di belahan Bumi Selatan memiliki banyak permukiman informal. Permukiman ini merupakan kawasan kumuh yang berkembang begitu saja dengan bangunan dan fasilitas seperti saluran air, sanitasi, dan pengelolaan sampah yang biasanya tidak layak. Pendekatan tradisional seperti penggusuran dan pembangunan kembali tanpa persetujuan warga tidak akan efektif dalam upaya memperbaiki permukiman informal tersebut.
Sekitar 14 hingga 34 juta masyarakat pedesaan di kawasan Asia Tenggara melakukan praktik ladang berpindah sebagai sumber mata pencarian mereka.
Jika dalam periode kedua kepemimpinannya Presiden Jokowi dapat lebih ambisius, Indonesia bisa menjadi contoh bagi dunia, di saat kepemimpinan lingkungan sangatlah dibutuhkan. Indonesia juga bisa menginspirasi negara-negara lain di sekitarnya untuk meningkatkan ambisi mereka.