Sebagai seorang peneliti sistem informasi geospasial untuk restorasi gambut, saya bertanggung jawab untuk memetakan area gambut yang akan masuk rencana restorasi. Pada kesempatan kali ini, saya terlibat dalam pembahasan penyusunan Rencana Restorasi Ekosistem Gambut (RREG) di Kabupaten Musi Banyuasin. RREG adalah suatu dokumen yang berisi rencana restorasi dan pemulihan ekosistem gambut yang rusak akibat pembukaan lahan yang tidak mengindahkan tata guna air di lahan gambut. Penyusunan dokumen RREG merupakan penugasan dari Badan Restorasi Gambut (BRG) untuk WRI Indonesia, Wetlands Indonesia, dan ICRAF.

Di WRI Indonesia, para peneliti dilatih untuk memastikan keterlibatan penuh dari seluruh pihak terkait dalam setiap kegiatan yang kami lakukan. Pada kesempatan ini, saya langsung mempraktikkan perencanaan inklusif yang menyentuh seluruh lapisan masyarakat terkait. Di proses pengembangan dokumen RREG inilah, saya mempraktikkannya.

Pertama, pengembangan dokumen RREG secara inklusif dilakukan di tingkat provinsi dan kabupaten. Proses pengembangan rencana ini diawali dengan pengumpulan informasi dan aspirasi pemerintah kabupaten, perusahaan swasta dan juga organisasi masyrakat sipil. Dalam diskusi ini, para peserta menghasilkan visi dan misi restorasi ekosistem gambut yang mengedepankan peningkatan kesejahteraan masyarakat yang hidup di atas lahan gambut di Musi Banyuasin.

Kedua, pada saat penentuan misi, proses penyusunan RREG juga peka terhadap dinamika gender di kabupaten tersebut. Misalnya, pada saat pemilihan suara untuk menentukan prioritas dan misi, para perempuan diberikan suara lebih banyak daripada pria. ‘Suara’ ini dianalogikan dalam bentuk kancing. Sementara para pria mendapat 10 buah kancing berwarna biru, para perempuan mendapat kancing berwarna merah. Dari proses ini, terlihat bahwa pria dan perempuan mempunyai prioritas yang hampir sama.

Di masa mendatang, saya berharap akan banyak kesempatan lagi untuk mempraktikkan prinsip inklusivitas di setiap kegiatan yang saya jalankan sebagai ahli sistem informasi geospasial demi pembangunan yang berkelanjutan.