MEDAN - World Research Institute (WRI) Indonesia, organisasi riset yang memiliki misi untuk mendorong manusia hidup dengan melindungi lingkungan, berinisiatif untuk mendukung jajaran pemerintah kota-kota di Indonesia dalam mengelola pohon melalui program Cities4Forests. Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyelenggarakan Pelatihan Inventarisasi Pohon untuk jajaran OPD Pemerintah Kota Medan pada Selasa (13/9).

Bertempat di Kantor Bappeda Kota Medan, kegiatan pelatihan ini dihadiri oleh tim Sistem Informasi Geografis (SIG) dan tim pemeliharaan pohon, serta perwakilan dari 11 OPD Pemerintah Kota Medan, dengan jumlah peserta sekitar 40 orang.

Pelatihan ini ditujukan untuk memberikan pengetahuan tentang teknik mengidentifikasi kondisi fisik dan penyakit pepohonan yang ada di Kota Medan. Harapannya, adanya inventarisasi pohon yang terstruktur dapat mendorong adanya pemeliharaan yang lebih baik. Selain inventarisasi pohon, kegiatan yang digelar selama dua hari ini juga meliputi pemetaan tutupan pohon dan pembuatan sistem informasi pohon.

“Inventarisasi pohon ini dapat berdampak penting bagi terwujudnya kualitas lingkungan perkotaan yang lebih baik. Hal ini mengingat pohon memiliki berbagai fungsi, seperti meningkatkan kualitas udara. Database pohon yang ada dapat memberikan informasi perihal banyaknya pohon yang ada di Kota Medan, beserta kondisi dan kebutuhannya. Misalnya jika pohon sudah 'sakit' tentunya harus kita tangani agar tidak membahayakan sekitar, karena bisa sewaktu-waktu tumbang.” ungkap Retno Wihanesta, Senior Program Lead for Urban Transport Planner di WRI Indonesia.

Sementara itu, Kepala Bidang Fisik dan Tata Ruang Bappeda Kota Medan, Willy Irawan, mengharapkan adanya kegiatan pelatihan ini dapat menjadi ajang bagi anggota OPD di Kota Medan untuk belajar mengelola pepohonan menjadi lebih baik, demi mewujudkan Kota Medan yang lebih hijau.

“Melalui pelatihan ini tentunya OPD-OPD yang bertanggung jawab atas pengelolaan pohon dan taman berkesempatan untuk meningkatkan kapasitas mereka. SDM yang berkapasitas tentunya akan berdampak positif pula terhadap pengelolaan dan perawatan pohon, taman, dan RTH lainnya di Kota Medan, sehingga bisa menjadikan Kota Medan lebih asri dan hijau."

M. Kali Hamzah Siregar selaku Kepala Sub Bidang Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Bappeda Kota Medan juga menambahkan bahwa kegiatan pelatihan ini dapat mendukung target Kota Medan untuk memenuhi 12% Ruang Terbuka Hijau (RTH). "Pada Indikator Kinerja Lingkungan Hidup Kota Hidup, sudah dipetakan sekitar 6,73% luasan RTH di Kota Medan, sehingga kami punya PR memenuhi luasan RTH sebanyak sekitar 6% di tahun ini. Tentunya database pohon ini sangat membantu untuk mengetahui mana pohon yang sudah ditebang dan perlu diganti yang lain, juga menunjukkan area mana yang perlu diprioritaskan untuk penghijauan."

Baik pihak WRI Indonesia maupun Pemerintah Kota Medan berharap kegiatan ini dapat berlangsung secara kontinu, sehingga bisa mewujudkan peningkatan pengelolaan pohon di Kota Medan secara signifikan.