World Resources Institute (WRI) Indonesia, lembaga penelitian independen yang fokus pada pembangunan sosial ekonomi nasional secara inklusif dan lestari, dengan bangga mengumumkan penunjukan empat anggota Dewan Pembina baru, yaitu Mari Elka Pangestu, Masyita Crystallin, Moazzam Malik, dan William Sabandar, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kinerja lembaga dan memperkuat kemampuan menghadirkan dampak nyata yang sejalan dengan Strategi 5 Tahun WRI (2023-2027) yang berfokus pada iklim, alam, dan masyarakat.

Ketiga fokus yang menjadi tujuan pelaksanaan strategi WRI dengan horison 2030 adalah sebagai berikut:

  • Iklim – membatasi kenaikan suhu bumi di bawah 1,5 derajat Celcius di mana manusia dan pemukimannya tangguh dan tahan terhadap perubahan iklim melalui tindakan-tindakan mitigasi dan adaptasi.
  • Alam – mencapai ekosistem yang sehat untuk mempertahankan kesejahteraan planet (planetary wellbeing).
  • Masyarakat – memenuhi kebutuhan esensial manusia dan memungkinkan transisi yang adil, setimpal dan sejahtera.

Mari Elka Pangestu adalah ekonom yang pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan tahun 2004 hingga 2011, dan Managing Director of Development Policy and Partnerships di Bank Dunia selama tiga tahun. Masyita Crystallin memiliki pengalaman beragam dalam bidang keuangan, dan saat ini menjabat sebagai Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Perumusan Kebijakan Fiskal dan Makroekonomi. Moazzam Malik adalah Managing Director WRI for Global Delivery, dan sebelumnya pernah menjadi Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Indonesia. William Sabandar adalah seorang ahli di bidang transportasi yang saat ini menjabat sebagai Komisaris PT MRT Jakarta, dan pendiri sekaligus COO dari Indonesia Business Council (IBC).

Keempat sosok baru yang berpengalaman dan terkemuka dalam bidangnya tersebut melengkapi susunan Dewan Pembina WRI Indonesia menjadi: Dino Patti Djalal, Dharsono Hartono, Desi Anwar, Yenny Wahid, Mari Elka Pangestu, Masyita Cristallin, Moazzam Malik, dan William Sabandar.

Direktur WRI Indonesia, Nirarta Samadhi, menyatakan, "Kami menyambut hangat kehadiran anggota baru Dewan Pembina WRI Indonesia, sebagai motor penggerak dalam menciptakan transformasi sistem pangan, tata guna hutan dan lahan, serta energi dan perkotaan, yang akan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat Indonesia serta dunia."

Dino Patti Djalal, yang saat ini menjabat sebagai Ketua Dewan Pembina WRI Indonesia menyatakan, “Dengan kehadiran anggota baru dalam jajaran Dewan Pembina, kami optimis WRI Indonesia dapat semakin efektif dalam mendukung tujuan-tujuan untuk masyarakat, alam, dan iklim. Kolaborasi dan sinergi para anggota dewan pembina yang berpengalaman diharapkan akan memberikan kontribusi yang besar bagi keberlanjutan di Indonesia.”

Mari Elka Pangestu, menyatakan, “Pembangunan rendah karbon yang berlangsung di tingkat nasional dan subnasional merupakan kunci masa depan yang rendah karbon dan inklusif dengan ketahanan tinggi. Peran serta WRI Indonesia dalam Inisiatif Pembangunan Rendah Karbon (Low Carbon Development Initiative) bersama Bappenas merupakan bukti komitmen lembaga ini terhadap ambisi iklim Indonesia.”

Masyita Crystallin, menyebutkan, “Pembiayaan transisi energi dan keragaman hayati adalah masa depan dari upaya mencapai ambisi iklim. WRI Indonesia sebagai mitra perubahan yang terpercaya, memiliki kemampuan penelitian, koalisi dan jangkauan global yang diperlukan untuk melakukannya dengan baik.”

Sedangkan, menurut William Sabandar, “Upaya pencapaian target net zero berbasis ilmiah, yang sejalan dengan sudut pandang korporasi, akan sangat membantu perjalanan dekarbonisasi perusahaan-perusahaan di Indonesia. Kolaborasi dan inisiatif yang selama ini dijalankan oleh WRI Indonesia bersama beragam pemangku kepentingan adalah wujud nyata dari semangat untuk bersama-sama mencapai target net zero.”