JAKARTA - Untuk mendorong percepatan elektrifikasi transportasi publik melalui transisi ke bus listrik di Indonesia, Transformative Urban Mobility Initiative (TUMI) menggelar "Lokakarya Bus Listrik: Peta Jalan dan Strategi Pendanaan Bus Listrik" di Jakarta, pada tanggal 17-19 Oktober 2022, yang bertujuan untuk memberikan peningkatan kapasitas dalam dua aspek yang selama ini menjadi tantangan penerapan bus listrik di Indonesia, yaitu peta jalan dan pendanaan jangka panjang. 

Lokakarya ini dihadiri oleh perwakilan pemerintah tujuh kota di Indonesia (Bandung, Bogor, Denpasar, Palembang, Pekanbaru, Semarang, dan Medan), serta sejumlah lembaga swadaya masyarakat rekanan TUMI di Indonesia, yaitu World Resources Institute (WRI) Indonesia, Local Governments for Sustainability (ICLEI), Institute for Transportation Development Policy (ITDP), International Council on Clean Transportation (ICCT), International Association of Public Transport (UITP), dan C40 Cities.

Kepala Badan Kebijakan Transportasi, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia Dr. Gede Pasek Suardika, dalam sambutannya di hari pertama lokakarya, menyatakan, "Kendaraan listrik adalah suatu keniscayaan, menjadi pilihan terbaik dalam sistem transportasi masa kini dan masa depan, sebagai bentuk inovasi sekaligus solusi untuk mengurangi penggunaan bahan bakar yang tidak terbarukan."

Menurut Dr. Gede Pasek Suardika, langkah-langkah yang dapat diambil untuk mendorong dan mempercepat perkembangan bus listrik di Indonesia adalah dengan, pertama menerapkan kebijakan insentif, relaksasi pajak, bea masuk, dan pengembangan ekspor sesuai dengan Perpres Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai untuk Transportasi Jalan. Kedua, melalui pembangunan ekosistem kendaraan listrik secara terintegrasi. Ketiga, dengan dukungan pembiayaan. Keempat, dengan menyiapkan pusat pengembangan mobil listrik. Kelima, dengan partisipasi semua pemangku kepentingan termasuk pemerintah pusat dan daerah, dan keenam, dengan melakukan integrasi kebijakan pemerintah. 

"Melalui lokakarya bus listrik yang diselenggarakan oleh TUMI, kami berharap bisa mendapatkan dukungan, masukan, dan gagasan dari berbagai pihak untuk memperkaya perumusa kebijakan transportasi," ungkap Dr. Gede Pasek Suardika. 

TUMI Management Head, Jens Giersdorf, menyatakan, "TUMI E-Bus Mission mendukung usaha kota-kota mitra untuk memanfaatkan transportasi publik secara berkelanjutan dan berkeadilan, serta mendukung kota di seluruh dunia untuk mencapai pengadaan 100.000-unit bus listrik di tahun 2025. TUMI E-Bus Mission mengucapkan selamat kepada tujuh kota mitra di Indonesia dan menyambut baik atas komitmennya dalam usaha elektrifikasi transportasi publik melalui pembelajaran yang kooperatif dan peer to peer, yang diharapkan tidak hanya bermanfaat bagi kota tetapi juga untuk industri."

Deputi Program Iklim, Energi, Kota, dan Laut WRI Indonesia, Almo Pradana, menyatakan, "Bersama dengan koalisi TUMI, WRI Indonesia melihat bahwa penerapan angkutan berbasis listrik adalah salah satu solusi yang sangat mendesak untuk diterapkan di kota-kota di Indonesia. Koalisi TUMI percaya penggunaan bus listrik dapat meminimalisir tiga masalah transportasi di Indonesia, yaitu kemacetan, tingginya emisi karbon dan polusi udara, serta kecelakaan lalu lintas."

Lokakarya Bus Listrik TUMI menyatukan kekuatan dan jaringan dari semua rekanan TUMI di Indonesia (WRI, ICLEI, ITDP, UITP, dan C40) melalui peningkatan kapasitas terkait regulasi, perencanaan, dan strategi, serta sarana kolaborasi dan dialog antar pemangku kepentingan, pakar transportasi, dan kota-kota mitra di Indonesia yang telah memulai uji coba penerapan bus listrik.

Selain mengikuti rangkaian pelatihan, di hari terakhir (19/10) para peserta lokakarya turut serta dalam tur menggunakan bus listrik milik PT Transjakarta rute 1N Tanah Abang-Blok M, yang dipandu oleh PT Transjakarta dan ICLEI Indonesia. Dalam tur ini, peserta mendapatkan penjelasan terkait ekosistem bus listrik Jakarta yang terdiri atas operasional, manajemen, dan pemeliharaan bus maupun stasiun pengisian daya.

TUMI E-Bus Mission merupakan koalisi global yang terdiri dari beberapa lembaga non-pemerintah yang memberikan bantuan atau dukungan teknis kepada kota-kota di dunia untuk mempercepat penerapan bus listrik. Di Indonesia, TUMI E-Bus Mission telah memberikan dukungan teknis secara mendalam untuk Jakarta dan akan menjadikannya sebagai acuan penerapan bagi 7 kota jejaring terpilih melalui pembelajaran dan peningkatan kapasitas.