Pada tahun 2035, jumlah penduduk Indonesia diperkirakan akan mencapai lebih dari 300 juta jiwa (BPS, 2018). Sementara itu, saat ini tingkat konsumsi ikan hampir mencapai 50kg/kapita/tahun (BPS, 2017). Pertumbuhan produksi perikanan budidaya telah meningkat pesat, melampai pertumbuhan produksi perikanan tangkap dan diprediksi akan terus meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan produk makanan yang berbahan baku ikan.

Produksi perikanan budidaya di Indonesia ditargetkan terus meningkat, Komoditas utama budidaya diantaranya adalah rumput laut dan udang. Rumput laut saat ini merupakan komoditas dengan volume produksi tertinggi, namun jika dilihat dari nilai masih belum optimal. Sedangkan udang merupakan komoditas perikanan budidaya yang memiliki nilai sangat tinggi dan merupakan komoditas andalan ekspor perikanan Indonesia.

Diharapkan sektor perikanan budidaya dapat berkembang secara berkelanjutan, selain dapat memenuhi target produksi untuk kebutuhan pangan dan bahan baku industri, juga dapat meminimalisir dampak lingkungan dan bertanggung jawab secara sosial. Dalam rangka mendiskusikan akar permasalahan dari dua komoditas utama perikanan budidaya,

Bappenas berkerjasama dengan WRI Indonesia, mengadakan Lokakarya dalam rangka membangun perikanan budidaya yang berkelanjutan. Aspek utama yang dibahas adalah tata kelola, optimalisasi produksi, dan peningkatan penanganan/pengelolaan pasca panen pada perikanan budidaya berfokus untuk komoditas udang dan rumput laut.

Selain menjadi masukkan dan mendukung RPJMN 2020-2024, kegiatan ini merupakan bagian dari Studi Tren Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Indonesia.