Dekarbonisasi sektor energi merupakan salah satu strategi untuk mencapai target iklim, yang dapat ditempuh dengan mempercepat pengembangan energi terbarukan di sektor kelistrikan dan elektrifikasi sektoral, misalnya di sektor transportasi dan industri. Namun, transisi ini tidak terlepas dari tantangan sosial, ekonomi, dan budaya yang dapat berdampak pada perekonomian, bisnis dan ketenagakerjaan. Sektor berbasis bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak mentah, dan gas alam berisiko kehilangan banyak pekerjaan. Provinsi-provinsi yang bergantung pada industri ini, seperti Kalimantan Timur dan Sumatera Selatan, menghadapi ancaman ekonomi yang serius, termasuk penurunan pendapatan dan lapangan kerja.

Publikasi ini mencakup tiga belas laporan jurnalistik yang mengangkat suara terpinggirkan dari Jakarta, Kalimantan Timur, Maluku Utara, Sulawesi Tengah, dan Sumatera Selatan dengan sudut pandang masyarakat dalam wacana transisi energi berkeadilan dalam proses pengambilan keputusan. Hasil riset ini merupakan hasil kerjasama antara WRI Indonesia dan Remotivi dalam menunjukkan pentingnya perspektif masyarakat terdampak sebagai bagian intergral dalam diskursus iklim dan energi.