Lomba Lintas Alam di Ekowisata Padang Janiah, Ajak Generasi Muda Lestarikan Lingkungan
Padang, 10 September 2024 – Hutan merupakan aset penting bagi manusia. Tidak hanya menjadi sumber air, pangan, energi dan udara yang bersih, hutan juga menjadi penopang ekonomi bagi masyarakat di sekitarnya. Kebijakan Perhutanan Sosial (PS) merupakan upaya konkret dalam memastikan keterlibatan masyarakat dalam mengelola hutannya secara berkelanjutan.
Sumatera Barat dan sekitarnya memiliki kekayaan hutan yang melimpah. Agar bisa terus lestari, keterlibatan generasi muda dalam mengelola usaha-usaha Perhutanan Sosial harus terus didorong. Hal ini yang menjadi latar belakang dari rangkaian kegiatan “#GenerasiHutan: Rangkaian Lomba untuk Orang Muda Peduli Perhutanan Sosial” yang berlangsung sepanjang 16 Agustus-9 September 2024.
Kegiatan utama #GenerasiHutan meliputi Lomba Lintas Alam di Ekowisata Padang Janiah yang berada di wilayah Hutan Kemasyarakatan (HKm) Padang Janiah, Kampung Batu Busuak, Kota Padang yang berlangsung pada Jumat, 30 Agustus hingga 1 September 2024. Lokasi strategis HKm Padang Janiah sebagai kawasan hulu sungai bagi Kota Padang menjadikan kegiatan ini sebagai kesempatan baik untuk mengedukasi generasi muda peserta lomba.
Uniknya, Lomba Lintas Alam Ekowisata Padang Janiah tidak hanya menilai kecepatan dan kemampuan navigasi peserta seperti lomba lintas alam pada umumnya. Indikator yang dinilai ialah kemampuan peserta sebagai generasi muda dalam mengkomunikasikan peran hutan untuk air, pangan, energi, dan wisata yang berkelanjutan. Kemampuan komunikasi ditunjukkan peserta secara tertulis, verbal, dan dalam bentuk foto-foto yang mereka ambil selama menyusuri jalur dan pos-pos sepanjang trek Lomba Lintas Alam ini. Peserta turut berlomba dalam membuat ilustrasi botani dari tanaman obat-obatan di salah satu pos. Selain itu, sikap-sikap kesadaran lingkungan dan kekompakan tim selama keberjalanan lomba turut menjadi aspek yang dinilai.
“Ini adalah Lomba Lintas Alam pertama di Sumatera Barat yang berfokus pada Perhutanan Sosial dan kami sangat mengapresiasi inisiatif ini. Kalau memungkinkan, acara ini bisa dilakukan setiap tahun dan ditingkatkan, mungkin bisa menjelajah dari satu PS ke PS lainnya,” tutur Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat Yozarwardi U.P. dalam upacara pelepasan para peserta di Bumi Perkemahan Universitas Andalas, Padang, 30 Agustus 2024.
Acara Lomba Lintas Alam diselenggarakan oleh Hutan Kemasyarakat (HKm) Padang Janiah yang berkolaborasi dengan Mahasiswa Pecinta Alam KOMMA Universitas Andalas, IMPALA TETA Universitas Andalas, World Resources Institute (WRI) Indonesia, serta para pihak lainnya.
“Selaku Ketua Pelaksana, saya sangat bangga acara ini dapat terselenggara, berkat kolaborasi dengan berbagai pihak. Saya harap sebagai kelompok pecinta alam di Sumatera Barat dan sekitarnya bisa terus memperkuat jejaring kita,” ujar Arif Rahman Zuhri selaku Ketua Pelaksana dari Mahasiswa Pecinta Alam IMPALA TETA Universitas Andalas.
Sebagai tuan rumah, Ekowisata Padang Janiah berkesempatan untuk menjamu 48 peserta yang datang dari Sumatera Barat dan Riau, terdiri dari kelompok-kelompok mahasiswa pecinta alam fakultas/jurusan berbagai perguruan tinggi, kelompok usaha perhutanan sosial dari berbagai kabupaten/kota, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Padang, dan komunitas pegiat alam bebas lainnya.
“Melalui acara ini, kami sangat senang bisa mempromosikan 5 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) di HKm Padang Janiah, misalnya KUPS Ekowisata Padang Janiah dan KUPS Padusi Etnobotani yang memanfaatkan tanaman-tanaman lokal sekitar hutan untuk produk-produk herbal yang dapat dikonsumsi. Semoga kunjungan ini dapat menginspirasi peserta untuk terus mencintai alam dan mengajak lebih banyak orang berkunjung ke sini,” ujar Ratni, Anggota Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Ekowisata Padang Janiah.
Ekowisata Padang Janiah merupakan salah satu usaha masyarakat yang mendapatkan pendampingan dari WRI Indonesia, sebuah lembaga kajian yang mendorong upaya pembangunan sosio-ekonomi di Indonesia.
“Kami sangat bangga melihat masyarakat di sekitar hutan bisa berkembang dengan sangat baik dan meningkatkan kesejahteraan mereka. WRI Indonesia akan terus berkomitmen untuk mendampingi masyarakat dalam mengembangkan usaha-usaha Perhutanan Sosial lainnya,” ujar Syafredo, Senior Program Lead untuk WRI Indonesia Regional Riau dan Sumatera Barat.
Pada malam hari tanggal 31 Agustus 2024 peserta juga diajak berdiskusi tentang bagaimana peran orang muda dan perempuan dalam pengelolaan sumber daya alam terutama pemanfaatan hutan sebagai lokasi ekowisata. Peserta yang meliputi kelompok mahasiswa dan pemerhati perhutanan sosial saling belajar dari pengalaman masing-masing tentang apa yang sudah mereka lakukan untuk mengembangkan lokasi ekowisata terutama di Sumatera Barat. Kegiatan learning forum difasilitasi oleh Maizaldi dan Dwiki Ridhwan dari WRI Indonesia, Arul dari Focus Adventure, serta Ratni sebagai pengelola KUPS Ekowisata Padang Janiah.
Ratni sebagai perwakilan pengelola KUPS Ekowisata Padang Janiah juga menyampaikan bahwa mengelola lokasi ekowisata bukanlah hal yang mudah, apalagi dilakukan di dalam kelompok, banyak tantangan yang harus dihadapi. Untuk dapat terus relevan dengan tren pasar saat ini, pengelola membuat banyak strategi dengan memanfaatkan potensi alam yang ada di Padang Janiah.
“Selain membuat paket-paket wisata yang dapat menarik pengunjung, peran orang muda juga sangat penting khususnya dalam kegiatan promosi terutama di media sosial. Saat ini Ekowisata Padang Janiah dapat bertahan karena promosi yang gencar dilakukan oleh anggota kelompok di Instagram dan Tik-Tok,” tutur Ratni.
Selain Lomba Lintas Alam, kegiatan #GenerasiHutan juga meliputi kompetisi konten dan foto esai yang ditujukan untuk peserta di tingkat nasional. Sebanyak lebih dari 100 karya foto dan konten yang dikirim dan para pemenangnya telah diumumkan dalam webinar pada Senin, 9 September 2024.