Peringati Satu Dekade Dukungan untuk Pembangunan Berkelanjutan, WRI Indonesia Apresiasi Dukungan Mitra melalui Pameran dan Diskusi di Ruang Publik
Jakarta, 10 Agustus 2024 - Memperingati satu dekade mendukung pembangunan berkelanjutan di berbagai wilayah Indonesia, lembaga kajian independen World Resources Institute (WRI) Indonesia menghelat “Pameran dan Diskusi: Perayaan Satu Dekade WRI Indonesia” pada 10–11 Agustus 2024 di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu, Jakarta.
“Indonesia telah menentukan aksi iklim dan komitmen pembangunan rendah karbonnya yang perlu terus dikawal, mulai dari sekarang sampai setidaknya lima tahun ke depan. Berdasarkan pengamatan WRI Indonesia, setidaknya ada tujuh isu keberlanjutan di Indonesia yang perlu diperhatikan. Isu tersebut adalah ekonomi hijau, dekarbonisasi industri, pembangunan kota berkelanjutan, hilirisasi mineral kritis, tantangan pasar komoditas sawit dunia, ketahanan pangan, dan hilirisasi sektor perikanan. Dalam pameran ini, seluruh isu tersebut dapat dipelajari dan didiskusikan bersama kami dalam ragam bentuk kegiatan yang menarik, ” tutur Nirarta Samadhi selaku Direktur WRI Indonesia dalam sambutannya.
Didasarkan pada prinsip berkelanjutan, acara ini berkolaborasi dengan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu-PT Integrasi Transit Jakarta untuk memastikan aksesibilitas bagi pengunjung.
“Integrasi Transit Jakarta (ITJ) dengan bangga berkolaborasi bersama WRI Indonesia dalam mendukung perhelatan 'Pameran Perayaan Satu Dekade WRI Indonesia' di Taman Literasi Martha Christina Tiahahu. Melalui semangat kolaborasi ini, kami mendukung semangat WRI Indonesia untuk terus mendorong transformasi hijau dan pembangunan berkelanjutan di berbagai sektor. Selaku pengelola Taman Literasi, kami memiliki semangat yang sama untuk menjadi ruang terbuka hijau yang menjadi pusat edukasi dari berbagai inisiatif, dan komunitas yang akan menciptakan masyarakat bahagia dan kami berkomitmen untuk menjalankan bisnis kami guna meregenerasi kota secara berkelanjutan” ujar Ferdiansyah Roestam, selaku Direktur Utama PT Integrasi Transit Jakarta.
Acara ini mewadahi para pengunjung yang ingin mempelajari berbagai topik pembangunan berkelanjutan melalui kegiatan-kegiatan menarik, seperti talkshow, ekshibisi, human library, diskusi publik, konsultasi karier di organisasi nonprofit, hiburan musik, hingga pameran produk lestari.
“Kami sangat senang bisa turut mendukung perayaan 10 tahun WRI Indonesia. Dalam acara ini, kami berkesempatan untuk memperkenalkan produk asam kandis yang diproduksi oleh bundo-bundo di daerah asal kami dengan sepenuh hati berkat bantuan dan dampingan dari rekan-rekan WRI Indonesia,” tutur Nelma Yulis, Ketua Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Asam Kandis Bundo Gamaran dari Nagari Salibutan, Sumatera Barat. Perwakilan dari KUPS Induak Upiah dari Sumatera Barat dan KUPS Serbok Jaboi dari Aceh juga turut menampilkan produk lestari mereka dan menjadi narasumber pada sesi talkshow dan human library.
Tidak hanya masyarakat yang tinggal di sekitar hutan, berbagai inisiatif WRI Indonesia juga menyasar pada pendampingan dan peningkatan kapasitas kelompok muda. “Pendampingan yang dilakukan oleh WRI Indonesia melalui program Safe and Sound Cities (S2Cities) membuat kami dapat berkembang hingga kami dapat menginisiasi pengelolaan sampah sisa makanan berbasis maggot bersama Komunitas Cika-Cika di Kota Bandung secara mandiri, mulai dari sisi teknis hingga pendanaan.” ujar Hasna Khadijah, Implementer dari Imah Maggot Bantaran (IMB) yang merupakan salah satu kelompok dampingan WRI Indonesia di bawah program S2Cities. Hasna merupakan salah satu narasumber dalam sesi talkshow bertema “Mengarusutamakan Perspektif GEDSI dalam Pembangunan Berkelanjutan.”
Berlangsung selama dua hari dan dapat dikunjungi secara gratis oleh publik, acara “Pameran dan Diskusi: Perayaan Satu Dekade WRI Indonesia” turut dimeriahkan dengan penampilan solois asal Bali, Made Mawut. “Dalam acara ini, saya kembali tersadarkan bahwa publik bisa memiliki andil yang besar untuk bersama-sama menghadapi krisis yang dihadapi Bumi kita saat ini,” ujar Made Mawut.
Acara ini merupakan bagian dari rangkaian perayaan 10 tahun WRI Indonesia, yaitu peluncuran Laporan Perjalanan 10 Tahun Mengubah Gagasan Besar Menjadi Aksi Nyata yang dapat diakses di tautan https://wri-indonesia.org/id/10-tahun dan acara Pameran “Dari Perkotaan ke Pesisir, Hubungan antara Manusia, Energi, Iklim, dan Laut”. Sebagai bentuk upaya menangani isu-isu pembangunan berkelanjutan dari Aceh hingga Papua, WRI Indonesia turut beroperasi di Bali, Sumatra, dan Papua.
Pendekatan regional yang didorong sejak tahun 2014 ini memungkinkan kami menyediakan solusi berkelanjutan berbasis ilmu pengetahuan yang disesuaikan untuk setiap daerah, membuat upaya kami lebih beragam dan inklusif. Seluruh inisiatif di tingkat regional ini juga dapat dipelajari lebih lanjut dalam landing page yang kami luncurkan di https://wri-indonesia.org/id/regional-offices sebagai bagian dari rangkaian perayaan satu dekade WRI Indonesia.