Kami, asosiasi industri di Indonesia yang bertanda tangan di bawah ini, berkomitmen untuk mendukung target Indonesia mencapai emisi nol bersih (net zero emission) di sektor industri pada tahun 2050 melalui berbagai upaya mitigasi dan adaptasi iklim. Kami bertekad untuk secara aktif membimbing para anggota kami dalam melakukan dekarbonisasi, termasuk dalam proses internal dan rantai pasokan mereka. Kami sadar bahwa tren pembangunan rendah karbon semakin meningkat dan perubahan iklim telah membawa dampak signifikan terhadap pembangunan ekonomi, terutama di sektor industri. Sebagai negara dengan basis industri yang berkembang pesat dan menyumbang hingga 18.67% dari PDB pada tahun 2023 serta menjadi konsumen energi terbesar, sektor industri Indonesia memainkan peran penting dalam transisi rendah karbon.

Kami memahami bahwa pengurangan emisi bukanlah sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan dikarenakan pasar internasional semakin mengakui pentingnya praktik rendah emisi sebagai pendorong utama daya saing pasar. Kami mengamati bahwa pasar internasional kini mempersyaratkan pengungkapan emisi dan pemberlakuan kriteria keberlanjutan. Di tingkat nasional, industri juga telah diwajibkan untuk mengikuti kebijakan strategis pemerintah terkait pengurangan emisi. Untuk bertahan dalam kondisi yang terus berkembang ini, industri harus siap dan mengatasi risiko jangka pendek dari transisi pasar tersebut.

Industri juga memahami pentingnya gerakan yang diinisiasi oleh sektor swasta untuk mendukung upaya pemerintah dalam menjembatani kesenjangan sumber daya yang diperlukan untuk aksi iklim. Kami menyadari bahwa transisi menuju ekonomi rendah karbon mungkin akan menciptakan tantangan baru bagi industri. Namun, kami lebih memandang transisi ini sebagai peluang daripada hanya sekadar risiko. Komitmen terhadap dekarbonisasi membutuhkan mobilisasi modal yang besar dan hadirnya ekosistem yang mendukung. Sangat penting bagi industri untuk memitigasi risiko ini dan mendukung agenda transisi.

Berkumpulnya kami dalam acara “Road to Indonesia Sustainability Forum (ISF) 2024” yang bertema “New Leadership, New Horizons: Steering Indonesia’s Efforts in Decarbonization and Energy Transition”, merupakan sebuah momen penting sebelum acara puncak ISF. Dalam kesempatan ini, kami berkomitmen untuk mengedepankan aksi iklim tersebut di bawah, dengan menekankan peran penting sektor industri dalam memajukan komitment iklim Indonesia:

Aksi 1: Berpartisipasi dalam Pengurangan dan Pengungkapan Emisi

Para pihak sepakat bahwa pemahaman mengenai tingkat emisi dan sumbernya adalah langkah dasar dalam proses dekarbonisasi. Asosiasi memainkan peran penting dalam mendorong anggotanya untuk mengambil langkah-langkah proaktif berikut guna memajukan upaya dekarbonisasi, yaitu:

  1. Berinvestasi pada pembangunan kapasitas industri agar dapat mengukur emisi dan mengurangi emisi di sepanjang rantai pasokan.
  2. Menetapkan target pengurangan emisi yang berdampak untuk mencapai net zero di sektor industri pada tahun 2050 dan mendukung pencapaian Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).
  3. Mendorong transparansi dan akuntabilitas dalam dekarbonisasi dengan mengungkapkan kemajuan dekarbonisasi di platform kredibel menggunakan standar sukarela maupun regulasi.

Aksi 2: Mendukung Diversifikasi Pilihan Energi Baru Terbarukan dan Komersialisasi Teknologi Baru, Terutama untuk Solusi Energi Termal Bersih

Sebagai pengguna energi yang intensif, industri akan mendorong permintaan untuk energi terbarukan, baik untuk konsumsi listrik maupun termal, melalui tindakan- tindakan berikut:

  1. Mendukung peningkatan adopsi opsi pengadaan energi terbarukan yang telah ada, seperti penggunaan energi terbarukan, sertifikat energi terbarukan, instalasi teknologi energi terbarukan, dan Green Energy as A Service (GEAS).
  2. Berkomitmen melakukan transisi penyesuaian dan/atau penambahan teknologi yang diperlukan dalam mendukung inisiatif dekarbonisasi sesuai peta jalan yang dibuat untuk mencapai titik optimal, dan dengan dukungan pemangku kepentingan mencari cara untuk menggantinya secara bertahap dengan teknologi yang lebih efisien dan rendah karbon.
  3. Mengadvokasi ketersediaan solusi iklim berkualitas tinggi dan opsi teknologi yang sesuai dengan standar keberlanjutan.

Aksi 3: Mendorong Mekanisme Pendanaan dan Investasi yang Terpercaya dan Terjamin untuk Dekarbonisasi

Industri menghadapi biaya awal yang tinggi untuk dekabonisasi yang menjadi hambatan signifikan dalam memulai perjalanan dekarbonisasi. Untuk mengatasi tantangan pendanaan ini, kami mendorong para pembuat kebijakan dan lembaga keuangan untuk mengambil tindakan sebagai berikut:

  1. Memberikan insentif fiskal dan non-fiskal untuk mengurangi beban finansial dekabonisasi pada industri, sehingga investasi berkelanjutan menjadi lebih menarik dan dimungkinkan.
  2. Mengembangkan instrumen dan produk keuangan inovatif dengan persyaratan hijau yang disesuaikan dengan kemampuan industri saat ini, serta menawarkan suku bunga lebih rendah dan mengakomodasi skala pendanaan yang lebih kecil. Hal ini akan membuat kegiatan dekabonisasi dapat dilakukan oleh berbagai industri, termasuk UMKM.

Aksi 4: Mengadvokasi Kebijakan untuk Membangun Eksosistem dan Mekanisme Pasar yang Mendukung bagi Produk Rendah Karbon

Keberhasilan produksi produk rendah karbon sangat bergantung pada regulasi yang jelas dan permintaan pasar yang kuat. Menetapkan target pengurangan emisi yang jelas untuk industri dan memastikan keunggulan kompetitif yang jelas bagi produk rendah karbon di pasar sangatlah penting. Untuk mengatasi hal ini, kami meminta agar pembuat kebijakan melakukan tindakan-tindakan berikut:

  1. Mengharmonisasikan standar dan tata kelola penurunan emisi lintas kementerian serta menyelaraskannya dengan kerangka dan praktik terbaik internasional agar memberikan pengalaman yang terintegrasi dan efisien bagi industri. Selain itu, membuat standar inventarisasi dan pelaporan emisi menjadi wajib secara bertahap untuk industri.
  2. Mendorong implementasi perdagangan emisi melalui penetapan Persetujuan Teknis Batas Atas Emisi (PTBAE) untuk industri terpilih dan implementasi insentif offset karbon yang disesuaikan dengan kemajuan dan kesiapan masing-masing sektor industri. Mekanisme ini diharapkan dapat memfasilitasi perdagangan karbon antar industri, yang berfungsi sebagai insentif kuat untuk dekarbonisasi serta mengantisipasi potensi tantangan yang muncul dari keketatan pengaturan tentang emisi dalam kebijakan perdagangan dari berbagai negara.
  3. Mengembangkan dan menerapkan mekanisme pasar untuk meningkatkan daya saing produk rendah karbon di pasar domestik, terutama melalui kebijakan pasar yang dipimpin oleh pemerintah.
  4. Memberikan dukungan kepada industri nasional dalam merespon pengaturan tentang emisi dalam kebijakan perdagangan antar negara (contoh: EU CBAM, Australia BCA) untuk memastikan kesiapan industri dalam menghadapi dinamika pasar global.

Kami menyusun Pernyataan Aspirasi Bersama ini dengan keyakinan bahwa upaya sukarela, inovatif, dan kolektif kami akan mendorong sektor swasta dan publik Indonesia untuk mencapai tujuan iklim secara kolaboratif dan mendorong transformasi sektor energi Indonesia yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang canggih, bersih, dan stabil. Kami menyadari bahwa setiap tindakan yang mewujudkan aspirasi bersama ini harus disampaikan kepada pemerintah untuk membantu menginformasikan dan memandu pengembangan kebijakan dan regulasi yang mendukung.