Siaran Pers: Laporan Terbaru WRI Indonesia Dorong Tata Kelola Sumber Daya Laut yang Menyeimbangkan Manfaat Ekonomi, Sosial, dan Lingkungan
JAKARTA, 21 Desember 2022 – Sebagai negara kepulauan terbesar di dunia, laut berperan sangat penting bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan Indonesia. Pengelolaan yang menyeimbangkan produksi dan pemanfaatan laut dengan aspek keberlanjutannya sangat penting untuk memastikan laut bisa tetap memenuhi kebutuhan masyarakat. Hal tersebut ditekankan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia dalam peluncuran laporan “Trends in Marine Resources and Fisheries Management in Indonesia: A Review” pada “Diskusi Publik: Tren Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Indonesia” yang berlangsung secara daring, Selasa, 20 Desember 2022.
“Melalui diskusi publik kali ini, WRI Indonesia menerbitkan laporan “Trends in Marine Resources and Fisheries Management in Indonesia: A Review.” Tiga tema utama dari laporan ini adalah konteks situasi dan politik dari sektor perikanan dan laut Indonesia; tren pada sektor perikanan tangkap dan perikanan budidaya; serta pengelolaan kawasan konservasi laut dan ekosistem esensial,” ujar Direktur WRI Indonesia Nirarta Samadhi dalam sambutan pembuka.
Laporan ini mengkurasi data-data dari sumber kredibel, melihat tren serta isu yang mempengaruhi status dan pengelolaan perikanan, baik perikanan tangkap maupun budi daya, serta sumber daya pesisir di Indonesia.
“Laporan ini merupakan bentuk partisipasi WRI Indonesia dalam diskusi terkait pengelolaan sektor kelautan dan perikanan dengan memberikan analisis dari data statistik perikanan, kondisi lingkungan, serta tren dalam politik, kebijakan, dan prioritas pemerintah pada sektor ini,” tutur Direktur Program WRI Indonesia Arief Wijaya dalam paparannya.
Dalam penyusunan laporan ini, WRI Indonesia mengidentifikasi tren dan mengkurasi data terkait perkembangan pengelolaan laut dan perikanan di Indonesia. Berdasarkan data tersebut, WRI Indonesia mendapati beberapa peluang perbaikan dalam pengelolaan kelautan dan perikanan, di antaranya:
- Mendorong lebih banyak partisipasi aktif para aktor terkait dalam proses pengambilan keputusan
- Menerapkan strategi inklusi dan kesetaraan gender untuk mendukung dan memungkinkan pemulihan jangka panjang serta ketahanan bagi komunitas nelayan
- Meningkatkan pengumpulan dan analisis data perikanan yang diperlukan untuk pengelolaan yang efektif dan berkelanjutan, serta untuk memastikan penegakan hukum dan kebijakan
- Mengedepankan pendekatan ekosistem untuk pengelolaan perikanan, demi mewujudkan keberlanjutan jangka panjang dalam sektor perikanan dan jasa ekosistem laut
- Mendorong konservasi yang berbasis area selain dari kawasan lindung yang secara geografis telah ditetapkan, diatur, dan dikelola, beriringan dengan Kawasan Konservasi Perairan (KKP) yang dipimpin pemerintah
“Melalui laporan ini, WRI Indonesia berharap dapat membantu meningkatkan transparansi data dan aksesibilitas informasi dalam pembuatan kebijakan dengan lensa keadilan dan keberlanjutan pemanfaatan laut,” tutur Nirarta Samadhi.
Dalam diskusi publik ini, WRI Indonesia turut mengundang beberapa penanggap yang mewakili pemerintah, akademisi, dan organisasi masyarakat sipil. Diskusi ini juga dihadiri oleh lebih dari 40 peserta dari berbagai latar belakang.
“Laporan WRI sangat komprehensif dan padat. Bahkan ini juga ada akuakultur, perikanan tangkap, dan juga konservasi, dan ini harapannya menjadi referensi saya yang baru ke depan dalam membaca mengenai kelautan dan perikanan Indonesia,” tutur Wiro Wirandi, Operation Manager International Pole and Line Foundation (IPNLF), selaku penanggap pertama.
“Setelah membaca cepat dua hari terakhir, saya pikir cukup baik dan sudah ter-update. Ada beberapa catatan yang lebih sifatnya menambah dan memperkaya laporan yang mungkin mudah-mudahan bisa bermanfaat,” ujar penanggap kedua, Desyana, selaku pemerhati sektor perikanan Indonesia.
“Saya rasa laporan ini sangat baik sekali buat kita, tetapi data-datanya kita perlu elaborasi lagi. Dan kembali lagi, kita bicara data statistik kita juga harus ingat, kita juga harus bisa membuktikan validitasnya juga dan bagaimana kita memberikan warna pada kebijakan ke depannya seperti apa,” ujar penanggap ketiga, Andreas Hutahaean selaku National Focal Point on Blue Economy, IORA, Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Laporan “Trends in Marine Resources and Fisheries Management in Indonesia: A Review” dapat diunduh di situs resmi WRI Indonesia (wri-indonesia.org) atau bit.ly/WRItrenlaut. Rekaman diskusi dapat disaksikan di YouTube WRI Indonesia.