Jakarta, 14 Mei 2025 – Perubahan iklim menjadi ancaman nyata bagi kopi spesialti1, termasuk kopi gayo yang terkenal dengan aroma dan rasanya yang unik. Peningkatan suhu dan gangguan cuaca telah menurunkan produktivitas dan kualitas kopi, serta berimbas kepada mata pencaharian para petani kopi. Praktik pertanian yang tidak berkelanjutan turut memperparah dampak perubahan iklim, menciptakan efek berantai yang mengancam keberlangsungan industri kopi. 

Menanggapi tantangan ini, World Resources Institute (WRI) Indonesia bersama HSBC Indonesia meluncurkan proyek Kopi Gayo Berkelanjutan (Sustainable Gayo Coffee) sebagai bentuk komitmen bersama dalam mendorong produksi kopi yang berkelanjutan sekaligus menjaga warisan lokal.

Proyek ini berfokus pada tiga intervensi utama: 1) konservasi hutan dan penerapan konsep perhutanan sosial, 2) peningkatan pengolahan pasca-panen dan pengembangan energi terbarukan, dan 3) peningkatan nilai tambah serta intervensi pasar. Inisiatif ini diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan daya saing petani, sekaligus memperkuat ketahanan mereka terhadap dampak perubahan iklim melalui praktik-praktik berkelanjutan.

Nirarta Samadhi, Country Director WRI Indonesia: “Perubahan iklim diperkirakan akan menyebabkan hilangnya 50% area produksi kopi pada 2050. Hal ini tentu mengkhawatirkan, mengingat kopi merupakan komoditas penting yang melibatkan banyak pihak–mulai dari petani, koperasi, pelaku usaha, hingga konsumen lokal dan mancanegara. Oleh karenanya, WRI Indonesia, dengan dukungan HSBC Indonesia, berkolaborasi dengan petani Gayo untuk mampu beradaptasi terhadap dampak perubahan iklim dengan memperkuat ketahanan lingkungan, menjaga kualitas, dan menjamin produksi kopi yang berkelanjutan.” 

Kopi berkelanjutan hanya dapat terwujud melalui kolaborasi lintas sektor dalam rantai pasok—dari petani, koperasi, pelaku usaha, hingga lembaga keuangan, pemerintah, dan organisasi masyarakat sipil. Dengan semangat kolaborasi tersebut, peluncuran proyek Kopi Gayo Berkelanjutan dikemas dengan acara talk show yang bertajuk “Dari Ladang ke Cangkir: Peluang Kopi Spesialti di Tengah Perubahan Iklim”. Digelar bertepatan dengan momentum World of Coffee Jakarta 2025, acara ini membahas dampak perubahan iklim terhadap kopi spesialti serta usaha berbagai aktor dalam rantai nilai kopi untuk mewujudkan kopi spesialti yang resilien dan berkelanjutan.

Acara ini dihadiri oleh berbagai aktor dalam ekosistem kopi lokal, mulai dari petani, roastery, hingga pelaku industri dan pembuat kebijakan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran para pemangku kepentingan terkait dampak perubahan iklim terhadap komoditas kopi sekaligus membuka potensi kolaborasi yang dapat diwujudkan melalui proyek Kopi Gayo Berkelanjutan.  

Francois de Maricourt, President Director HSBC Indonesia mengatakan, ”Kami senang dapat terus bekerjasama dengan WRI Indonesia untuk mendukung berbagai upaya mengatasi dampak perubahan iklim yang melibatkan berbagai elemen masyarakat. Sektor keuangan memiliki peran signifikan dalam mendukung proyek mitigasi perubahan iklim berbasis alam, salah satunya dengan mengarahkan inisiatif filantropi kami pada sistem pangan dan pertanian berkelanjutan, yang esensial untuk mencapai target nol bersih. Melalui proyek seperti sustainable coffee gayo, kami turut mendukung studi dan pencarian solusi yang akan menghasilkan kerangka kerja untuk praktik berkelanjutan dalam industri kopi spesialti dari hulu ke hilir,”

 

1Jenis kopi berkualitas tinggi dengan karakteristik rasa dan aroma yang unik, serta memenuhi standar dari Specialty Coffee Association (SCA).