Tujuan

Proyek ini bertujuan untuk menghasilkan sebuah laporan yang mengumpulkan dan menganalisis data-data terkait faktor jasa ekosistem untuk pengukuran jasa kelautan yang lebih koheren. Laporan ini juga menyediakan pedoman penggunaan data faktor jasa ekosistem tersebut untuk pengembangan, pemeliharaan, dan pengaplikasian neraca sumber daya laut.

Di mana

Cakupan kegiatan ini adalah pada skala lintas negara/global.

Mengapa

Pengukuran dan penilaian jasa kelautan adalah kunci dalam kerangka kerja neraca sumber daya laut. Technical Guidance on Ocean Accounting, yang konsisten dengan System of Environmental-Economic Accounting Ecosystem Accounting (SEEA EA), mengusulkan bahwa pengukuran jasa kelautan dimulai dengan pencatatan nilai fisik dari jasa tersebut. Kemudian, nilai moneternya dapat diestimasi dengan mengalikan jumlah dari nilai fisik jasa tersebut dengan harga yang terkait, dengan menggunakan metode yang sesuai.

Namun, pencatatan nilai fisik dari jasa kelautan–khususnya jasa non-konsumtif yang didasarkan pada luasan jenis ekosistem tertentu–akan membutuhkan pemetaan jenis-jenis ekosistem serta informasi mengenai faktor jasa ekosistem tersebut, sehingga nilai jasa ekosistem per unit nya dapat diestimasi. Saat ini, belum tersedia basis data global yang komprehensif terkait dengan faktor-faktor tersebut. Selain itu, penggunaan faktor tersebut di dalam neraca sumber daya laut akan membutuhkan pemahaman terkait proses pengaplikasiannya–mengingat tiap-tiap faktor jasa ekosistem dihasilkan menurut asumsi yang spesifik atas jenis ekosistem, luasan dan kondisi ekosistem, jasa ekosistem yang diukur, metode yang digunakan dan kondisi saat pengukuran dilakukan.

Munculnya minat dari beberapa negara, termasuk Indonesia, untuk mengembangkan neraca sumber daya laut memiliki relevansi dalam mendukung realisasi ekonomi laut nasional yang berkelanjutan– di mana konservasi lingkungan berjalan beriringan dengan produksi ekonomi dan kemakmuran. Laporan ini menyusun kompilasi dari faktor-faktor jasa ekosistem laut untuk mengisi kesenjangan informasi seperti yang dijelaskan di atas, serta mendukung implementasi neraca laut nasional.

Bagaimana

Dengan fokus pada jasa kelautan dari tiga jenis ekosistem (bakau, terumbu karang, dan padang lamun), terdapat empat langkah pengembangan laporan ini:

  • Meneliti dan meninjau berbagai model, studi kasus, dan basis data yang menghasilkan, mengaplikasikan, atau merekam faktor jasa ekosistem, serta berbagai penelitian pendahulu yang terkait dengan valuasi jasa lingkungan dari jenis ekosistem yang terkait.
  • Mengkompilasikan faktor-faktor jasa ekosistem–dengan penekanan pada nilai fisik jasa ekosistem–serta mendokumentasikan metode pengukuran dan asumsi yang melandasi faktor tersebut.
  • Komunikasi dengan pemangku kepentingan/ahli untuk mendiskusikan kesenjangan data yang muncul, serta memastikan relevansi dari laporan yang dibuat.
  • Menyediakan pedoman praktis yang mendukung pemilihan dan penggunaan faktor jasa ekosistem yang tepat untuk kebutuhan tabel penyediaan dan penggunaan jasa kelautan.

Mitra

Proyek ini didukung oleh UK Department for Environment, Food and Rural Affairs, berkolaborasi dengan Global Ocean Accounts Partnership, dan akan dikembangkan melalui berbagai upaya konsultasi dengan ahli dan pemangku kepentingan.


Para Ahli

Arief Wijaya

Rizky Januar Haryanto