(JAKARTA – 4 Juni, 2023) Jakarta berkesempatan untuk memperkenalkan tiga peralatan pemantau kualitas udara baru bertaraf reference-grade serta pemutakhiran peralatan di empat lokasi pemantauan di wilayah DKI Jakarta. Peralatan baru ini akan memberikan data yang lebih akurat terkait sumber polusi udara lokal, sehingga dapat berkontribusi dalam meningkatkan kualitas udara, mengatasi perubahan iklim, dan melindungi kesehatan penduduk kota.

Peralatan tersebut merupakan hasil dari kemitraan strategis antara Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dengan World Resources Institute (WRI) Indonesia di bawah program Clean Air Catalyst (CAC), sebuah kemitraan global yang didukung oleh US Agency for International Development (USAID) dan konsorsium yang terdiri dari WRI Indonesia dan Vital Strategies di Jakarta. Peralatan ini resmi diperkenalkan pada perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2023 di Terowongan Kendal yang dihadiri oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DKI) Jakarta, Asep Kuswanto.

"Peralatan pemantau kualitas udara merupakan alat penting yang dibutuhkan untuk mengukur dan menjawab permasalahan polusi udara di Jakarta," ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, "Alat ini akan memberikan data yang lebih akurat terkait polutan yang mempengaruhi kualitas udara yang kita hirup dan membantu berbagai upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mempertahankan langit biru Jakarta."

Direktur USAID Indonesia, Jeff Cohen

“Polusi udara merupakan tantangan lingkungan dan kesehatan masyarakat yang utama di kota-kota di seluruh dunia,” demikian kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen. “Alat pemantau baru ini akan memberikan data penting untuk membantu Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam upaya meningkatkan kualitas udara dan kesehatan warganya.”

"WRI Indonesia bangga dapat berperan aktif dalam upaya meningkatkan kualitas udara, lewat pemasangan peralatan pemantauan kualitas udara di Jakarta," ujar Direktur WRI Indonesia, Nirarta Samadhi. "Kemitraan kami dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memungkinkan kami untuk menyediakan data yang berharga mengenai sumber-sumber polusi udara lokal, sehingga dapat mendukung penyusunan kebijakan udara bersih yang tepat sasaran. Kami berharap kerjasama ini akan terus berlanjut, seiring dengan upaya kami terus mendorong ragam inisiatif dan inovasi, seperti kampanye penanaman pohon, untuk terus meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan warga di Jakarta dan kota-kota di Indonesia."

Nirarta Samadhi

Tiga peralatan pemantau kualitas udara baru ini akan dipasang secara bertahap di area-area yang belum memiliki cakupan pemantauan kualitas udara yang memadai, seperti daerah yang dekat dengan kompleks industri dan daerah perairan untuk mengambil data dasar dari laut. Lokasi-lokasi tersebut adalah: Kantor Walikota Jakarta Barat, Kantor Walikota Jakarta Timur dan area pelabuhan yang mencakup gedung IPC Pelindo di Jakarta Udara. Keempat peralatan pemantau kualitas udara yang sudah ada akan ditingkatkan kualitasnya, yang terletak di daerah pemukiman di seluruh Jakarta Utara, Timur, Barat dan Selatan.

Peralatan baru ini akan mengukur tingkat particulate matter (PM), partikel kecil yang dapat terhirup dan menyebabkan masalah kesehatan yang serius, seperti serangan jantung, stroke, dan asma. Peralatan ini juga akan mengukur tingkat black carbon, polutan iklim berumur pendek yang menghangatkan planet ini dan membahayakan kesehatan manusia, serta karbon monoksida, jenis polutan berbahaya lainnya. Selain itu, instrumen meteorologi terkini juga akan digunakan untuk mengukur kondisi cuaca dan angin yang memiliki dampak signifikan terhadap kualitas udara kota. Data dari peralatan ini akan tersedia untuk publik setelah divalidasi melalui kanal JAKI, situs web Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, dan platform publik lainnya yang relevan.

Pada acara Hari Lingkungan Hidup Sedunia, DKI Jakarta, MRT Jakarta dan TransJakarta juga meluncurkan kampanye baru: "Untuk Udara Jakarta, yuk Naik Transportasi Umum" dengan tujuan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta sekaligus mengurangi tekanan yang ditimbulkan oleh kendaraan pribadi di jalan-jalan utama Jakarta.

Clean Air Catalyst telah mengidentifikasi sektor transportasi sebagai sumber emisi terbesar di Jakarta dan juga mendukung mitra pemerintah dan pemangku kepentingan untuk menemukan cara mempercepat solusi seperti transportasi ramah lingkungan, zona kendaraan rendah emisi, dan mengurangi emisi dari kendaraan berat.