• Indonesia NPAP, Kemenko Marves, WRI Indonesia, dan Kedutaan Besar Kanada mengadakan sesi bincang-bincang inisiatif lokal dari Kanada dan pertunjukan inovator
  • Enam inovator bidang plastik terpilih untuk mempresentasikan proyeknya di acara ini yaitu: Repax, TRADISI, Net Free Seas, KIBUMI, RiverRecycle, dan MLP Collection for Green and Affordable Housing.

Jakarta, 26 Maret 2024 Indonesia National Plastic Action Partnership (NPAP) bersama Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), World Resources Institute (WRI) Indonesia, dan Kedutaan Besar Kanada untuk Indonesia menggelar acara “Plastic Innovative Solutions Unveiled: NPAP Project Showcase and Canada Local Development Initiatives Sharing Session.” 

Ajang ini mengundang inovator-inovator di bidang pengelolaan plastik yang berfokus pada pengurangan sampah (termasuk reuse dan refill); peningkatan kapasitas daur ulang (khususnya untuk plastik bernilai rendah, redesign, dan desain untuk daur ulang); dan peningkatan pengumpulan sampah.

Polusi plastik dan sampah laut merupakan permasalahan kritis yang mengancam lingkungan dan kesehatan manusia. Sebagai negara kepulauan dengan garis pantai terpanjang kedua di dunia, Indonesia memiliki urgensi yang tinggi untuk mengatasi permasalahan polusi plastik dan sampah laut. 

Opening Remarks by Rofi Alhanif

“Inovasi memiliki peran penting pada upaya pengurangan polusi plastik di Indonesia. Tidak hanya memberikan alternatif penggunaan plastik, tetapi juga pengembangan pada sistem pengumpulan sampah sehingga mencegah pencemaran lingkungan. Indonesia NPAP, selaku multistakeholder platform membantu mendorong inovasi di sektor plastik Indonesia.” Sambut Rofi Alhanif, Asisten Deputi Pengelolaan Sampah dan Limbah, Kemenko Marves, pada pembukaan acara. 

Sebagai inisiatif innovation dan financing task force dari Indonesia NPAP, pertunjukan inovator ini bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi para pelopor di bidang plastik untuk berkolaborasi dan mengembangkan upaya mereka. Selain itu, acara ini diharapkan memberikan inspirasi kepada pelopor plastik lainnya, sehingga menciptakan masa depan di mana plastik bukanlah ancaman bagi lingkungan dan manusia.

Opening remarks by Renadi Budiman, ADB

“Kita semua tahu, kalau perkiraan kebutuhan pembiayaan untuk menangani polusi plastik itu besar, diperkirakan butuh USD18 miliar dan USD1 miliar per tahun untuk pembiayaan operasional sampai 2040. Karena itulah, inkubasi dan meningkatkan inovasi sistem plastik itu penting – mereka memiliki potensi untuk mengubah sistem yang telah ada.” Ujar Renadi Budiman, Deputy Country Director, Asian Development Bank (ADB) mewakili Co-chair Financing Task Force.

Di sisi lain, kolaborasi merupakan unsur penting dalam menyelesaikan permasalahan polusi plastik di Indonesia. Perlu adanya sinergi antara industri, pembuat kebijakan, pembiayaan, dan para inovator di sektor plastik untuk menciptakan suatu solusi inovatif dan holistik, dalam upaya pengurangan polusi plastik di Indonesia.

Opening Remarks by Dr. Nirarta Samadhi

“Harapan kami, program NPAP Project Showcase tahun ini dapat mendorong kolaborasi antara industri dan innovator, serta meningkatkan pendanaan guna mendukung inovasi penanganan sampah plastik. Kami mengajak semua yang hadir untuk berdiskusi lebih lanjut dengan para inovator terpilih, guna meningkatkan peluang kolaborasi, karena kolaborasi adalah kunci untuk penanganan sampah plastik Indonesia.” Ujar Dr. Nirarta Samadhi, Country Director WRI Indonesia, mewakili Sekretariat Indonesia NPAP.

Opening Remarks by Kevin Tokar

 

Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari Kepala Kerja Sama Pembangunan, Kedutaan Besar Kanada, Kevin Tokar. Dalam sambutannya, beliau menyatakan bahwa, “kolaborasi yang lebih kuat di antara seluruh pemangku kepentingan akan menjadi kunci untuk menciptakan ekonomi sirkular yang sesungguhnya. Inilah sebabnya Kanada bangga telah mendukung tiga organisasi lokal di Indonesia yang memiliki kreativitas, melibatkan masyarakat, dan memiliki solusi inovatif, dan dengan demikian menunjukkan peran penting masyarakat sipil dalam melawan polusi plastik.”

Para inovator terpilih melalui kriteria ketat yang mempertimbangkan aspek holistik dalam mengatasi permasalahan polusi plastik. Kriteria tersebut meliputi lima aspek utama, yaitu: dampak inovasi; keberlanjutan lingkungan; feasibility dan scalability; inovasi teknologi; dan kesetaraan gender dan inklusi sosial. Proses pemilihan dilaksanakan oleh komite independen yang terdiri dari anggota innovation dan financing task foce Indonesia NPAP. 

Kevin Tokar juga menjadi moderator sesi berbagi dengan tiga inovator NPAP tahun 2021, yaitu: Bank Sampah Bersinar, Divers Clean Action (DCA), dan Griya Luhu, yang mendapatkan pendanaan dari Local Development Initiative milik Kanada. Diskusinya berlangsung menarik dan berkisar seputar pengalaman, tantangan, dan pembelajaran dari inisiatif pengelolaan sampah. 

Talk Show, Kevin Tokar, Canadian Embassy for Indonesia

Tahun ini, sekretariat NPAP menerima pendaftaran dari 36 innovator dan hanya enam yang terpilih yaitu:

  1. Repax dengan kemasan yang dapat dikembalikan untuk e-commerce; 
  2. TRADISI (Transforming Waste Banks, Empowering Communities) yang memberikan platform pengelolaan sampah digital untuk sekolah Daarul Tauhiid; 
  3. The Net Free Seas (oleh Environmental Justice Foundation) yang memberdayakan komunitas pesisir dalam mengelola sampah sisa memancing; 
  4. RiverRecycle, yang memberdayakan komunitas Sungai Citarum dengan sistem pengumpulan sampah berbasis sungai;
  5. KIBUMI, sebuah start-up yang mentransformasikan pengelolaan sampah dengan memberdayakan pengumpul dan lapak tradisional; 
  6. dan Multi-layered Plastic (MLP) Collection for Green and Affordable Housing Project (oleh DUITIN), yang mendaur ulang sampah plastik multilapis bernilai ekonomi rendah, lalu menciptakan bahan bangunan. 

Dari enam yang terpilih tiga inovator diberikan bantuan pembiayaan oleh Kedutaan Besar Kanada untuk meningkatkan upaya mereka dalam mengurangi polusi plastik di Indonesia. 

Closing Remarks by Simon Baldwin, SecondMuse

Acara ini ditutup oleh Senior Vice President Asia Pacific SecondMuse, Simon Baldwin, sebagai Co-chair Innovation Task Force. Pada penutupanya, ia menyatakan “Sebagaimana kita pelajari melalui inisiatif NPAP, inovator tidak hanya membutuhkan bantuan teknis, tetapi juga bantuan finansial, kebijakan, ekosistem, dan dorongan aspirasi untuk membantu bisnis mereka berkembang. Ini yang saya kira sudah dilakukan dengan baik oleh Indonesia. Saya berharap, inovasi-inovasi ini dapat digabungkan dengan inisiatif lain seperti extended producers responsibility (EPR), kredit plastik, dan mekanisme pembiayaan lainnya, untuk terus memberikan kesempatan kepada inovator untuk terus berkembang.” 

Acara ini juga tidak lepas dari dukungan dan kolaborasi dari mitra seperti ADB selaku financing co-chair dan SecondMuse selaku innovation co-chair. 

—Selesai—

Tentang National Plastic Action Partnership (NPAP) Indonesia
Indonesia NPAP merupakan katalis yang menyatukan para pembuat kebijakan, pakar, pemimpin bisnis, pengusaha, dan organisasi masyarakat sipil terkemuka di Indonesia untuk mengurangi 70 persen sampah plastik di laut pada 2025. Sekretariat Indonesia NPAP dijalankan oleh World Resources Institute (WRI) Indonesia yang ditunjuk oleh World Economic Forum melalui the Global Plastic Action Partnership (GPAP) sejak tahun 2019.

Tentang WRI Indonesia
World Resources Institute (WRI) Indonesia, didirikan di Indonesia dengan nama Yayasan Institut Sumber Daya Dunia, merupakan lembaga kajian independen yang fokus pada pembangunan sosio-ekonomi nasional secara inklusif dan berkelanjutan. Pekerjaan kami fokus pada lima isu utama: hutan dan tata guna lahan, iklim, energi, kota dan transportasi, dan laut. Kami mengaktualisasikan gagasan-gagasan besar ke dalam aksi nyata pada titik temu yang menghubungkan lingkungan dengan peluang ekonomi dan kesejahteraan manusia.  

Untuk Informasi lebih lanjut, mohon hubungi: 
Lutfi Kamili Juliandri Ibrahim
Tim Komunikasi Indonesia NPAP
Telp: +62 819 3148 1260
Email: Indonesia@globalplasticaction.org/lutfi.juliandri@wri.org