Makassar, 7 September 2023 – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan tengah menyusun Rancangan Peraturan Gubernur (Pergub) tentang Pengelolaan dan Perlindungan Pohon yang akan menjadi acuan bagi pemerintah kota/kabupaten dalam mengelola pohon di kawasan perkotaan. Menyambut inisiatif positif tersebut, World Resources Institute (WRI) Indonesia melalui program Cities4Forests bekerja sama denga Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Sulawesi Selatan menyelenggarakan pelatihan inventarisasi pohon perkotaan bagi perangkat daerah di Kawasan Metropolitan Mamminasata (Kota Makassar, Kabupaten Maros, Kabupaten Gowa, dan Kabupaten Takalar) pada 6-7 September 2023 di Kantor Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Sulawesi Selatan, Kantor Gubernur Sulawesi Selatan, dan Taman Macan Makassar.

Inventarisasi pohon merupakan salah satu hal yang diatur dalam Rancangan Pergub, yang bertujuan untuk mengumpulkan data-data pohon, seperti lokasi, jenis, diameter, tinggi, dan lain-lain. WRI Indonesia menilai selain pengumpulan data di lapangan, inventarisasi pohon perkotaan perlu didukung dengan analisis spasial dan sistem informasi untuk menghasilkan database pohon yang lengkap serta dapat digunakan secara berkelanjuan. Oleh karena itu, materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi survei lapangan menggunakan aplikasi mobile, analisis spasial tutupan pohon, serta integrasi data pohon dengan data-data spasial lainnya.

Acara pelatihan dibuka oleh Kepala Dinas LHK Sulawesi Selatan Ir. Andi Hasbi Nur, M.T.P. yang menyampaikan, “Dengan perkembangan teknologi, pengumpulan dan pengelolaan data pohon saat ini haruslah berbasis digital guna meningkatkan efektivitas kerja pemerintah kota dan kabupaten dalam upaya mewujudkan kota yang tangguh berbasis alam, serta dapat mendukung penyusunan Pergub yang berlandaskan data ilmiah. Kami menyambut baik kehadiran WRI Indonesia melalui program Cities4Forests dan berharap kolaborasi ini akan terus berlanjut.”

Retno Wihanesta selaku Senior Specialist for Urban Mobility and Development WRI Indonesia menyatakan, “Urbanisasi yang pesat dan tidak terencana pada kawasan Mamminasata banyak mengorbankan pepohonan menjadi permukiman dan infrastruktur perkotaan. Mengingat pohon banyak memberikan manfaat dari sisi ekologis, sosial, dan ekonomi, maka pembuatan basis data pohon penting dilakukan agar para pemangku kepentingan dapat mengelola pohon secara baik dan mengambil kebijakan atau intervensi yang tepat sasaran. Melalui Cities4Forests, WRI Indonesia ingin membekali perangkat kota/kabupaten Kawasan Mamminasata untuk mengelola pohon di area perkotaan lebih baik lagi.”

Pelatihan ini dihadiri oleh perwakilan Dinas LHK Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, DLH Kabupaten Maros, DLH Kabupaten Gowa, dan DLH dan Pertanahan Kabupaten Takalar, yang terdiri dari tim survei lapangan serta tim sistem informasi geografi (SIG) masing-masing daerah. Pada pelatihan hari pertama (6/9), kota-kota mitra Cities4Forests seperti Jakarta dan Denpasar bergabung secara daring untuk berbagi pengalaman pengelolaan pohon dan inventarisasi pohon. Peserta dari tim survei lapangan menerima teori pengenalan kesehatan, penanganan kerusakan, serta praktik pendataan fisik dan penilaian kesehatan pohon yang dipandu oleh Dosen Fakultas Kehutanan Universitas Hasanuddin, Dr. Sitti Nuraeni, dan Tim WRI Indonesia.

Praktik pendataan pohon dilaksanakan di Taman Kantor Gubernur Sulawesi Selatan dan Taman Macan Kota Makassar. Adapun peserta kelas SIG membuat peta tutupan pohon dari hasil analisis Google Earth Engine. Peta ini menunjukkan sebaran pohon beserta luasnya secara keseluruhan. Di hari kedua, tanggal 7 September, kegiatan dilanjutkan dengan pendataan pohon di lapangan dan pengenalan platform ArcGIS Survey123 sebagai alat pengumpulan data dan manajemen data hasil lapangan.

Seluruh rangkaian kegiatan diakhiri dengan pemaparan dan diskusi hasil inventarisasi pohon. Harapannya, para peserta dapat membagi pengetahuan yang didapatkan dari pelatihan ini kepada rekan kerja dan melaksanakan kegiatan inventarisasi pohon di daerah masing-masing.