BANDUNG, 7 Mei 2023 – Dengan pertumbuhan penduduk yang tinggi, masalah perkotaan yang dihadapi masyarakat Kota Bandung pun semakin kompleks. Sebagai kota yang identik dengan kreativitas pemudanya, Kota Bandung membutuhkan ide dari kelompok anak muda yang ingin turut membangun kotanya. Hal ini yang melatarbelakangi WRI Indonesia dan ICLEI Indonesia, di bawah program Safe and Sound Cities (S2Cities), untuk menyelenggarakan kompetisi ‘Ideathon Inovasi Sosial 2023: Muda Urun Ide untuk Kota Bandung’. 

“S2Cities percaya bahwa sebagai agen perubahan, anak muda dapat bertindak sebagai katalis perubahan besar di lingkungan sekitarnya. Hal ini yang membuat kami kembali menyelenggarakan Ideathon untuk kedua kalinya, dalam rangka mendorong ide-ide yang solutif dan inovatif dari anak-anak muda dalam menjawab permasalah genting di Kota Bandung,” tutur Cynthia Maharani selaku Gender Equity and Social Inclusion (GESI) Lead WRI Indonesia saat membuka diskusi publik “Memudakan Kota: Saatnya yang Muda yang Membangun Kota” di Bandung, 7 Mei 2023.

Sejak tahun 2022, S2Cities telah bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dalam mendorong pemuda Kota Bandung untuk terlibat dalam menghasilkan solusi guna mewujudkan kota yang aman dan layak. Dalam Ideathon Inovasi Sosial 2023, S 2Cities kembali mengajak kelompok pemuda di Bandung Raya untuk mengirimkan proposal berisi ide solutif dan inovatif dalam tiga tema yaitu: perundungan di lingkungan sekolah, pengelolaan sampah, serta penciptaan ruang publik (placemaking).

Menurut Aisya Yuhanida selaku psikolog sekaligus pembicara dalam diskusi publik “Memudakan Kota”, kebutuhan dasar psikologis yang tidak terpenuhi dapat mendorong anak muda menjadi pelaku perundungan, atau sebaliknya menjadi korban perundungan. “Anak muda memiliki otak yang semakin canggih dan passion yang membara. Tetapi sebenarnya belum memiliki ‘gas’ dan ‘rem’ psikologis yang sempurna. Oleh karena itu, penting untuk memenuhi kebutuhan dasar psikologis anak muda dan menjaga kesehatan mentalnya, karena gangguan pada kesehatan mental berkaitan erat dengan menjadi pelaku ataupun korban perundungan. Dukungan sosial, support system dari lingkungan sekitar sangatlah dibutuhkan,” ujarnya.

Di sisi lain, pengelolaan sampah juga membutuhkan kontribusi dari anak muda. “Anak muda itu selain punya kreativitas yang luar biasa, juga punya semangat yang hebat dalam menyelesaikan masalah. Maka penting untuk melibatkan anak muda dalam pengelolaan sampah, karena masalah sampah sudah semakin urgent untuk ditangani, terutama di Kota Bandung. Kita harus berhenti berpikir sampah itu kotor, tidak ada gunanya, tetapi jadikanlah sampah sebagai potensi, supaya anak muda ingin berpartisipasi,” ujar Fei Febri, Direktur Bank Sampah Bersinar. 

Keberadaan ruang publik dan upaya placemaking (meningkatkan kualitas ruang) juga penting dalam mewujudkan kota yang aman dan layak. Pemuda pun dapat menjadi penggerak dan pembawa perubahan bagi kota. “Kita bisa mulai dengan perubahan dari lingkungan sekitar yang terdekat. Pengembangan ruang-ruang mikro dan densifikasi vertikal dapat membantu masalah kekurangan pasokan hunian di kota dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Pada akhirnya, masyarakat yang sejahtera akan mendorong perencanaan kota yang berkelanjutan,” ujar Yu Sing, Arsitek Studio Akanoma.

Pendaftaran dan pengumpulan portofolio ide ‘Ideathon Inovasi Sosial 2023: Muda Urun Ide untuk Kota Bandung’ masih dibuka hingga 12 Mei 2023 mendatang. Setelah itu, panitia akan memilih 15 tim dengan proposal ide terbaik dan memberikan mentorship untuk menyempurnakan ide tersebut. Pada akhir Mei 2023 mendatang, setiap kelompok akan mempresentasikan ide mereka dan pemenangnya akan mendapatkan bantuan dana implementasi dengan nilai total lebih dari Rp550 juta. Informasi selengkapnya dapat diakses di bit.ly/S2Cities-Ideathon2023.