Sebuah lokakarya yang menghadirkan para pemangku kepentingan restorasi di tingkat nasional maupun daerah (perwakilan pemerintah pusat dan provinsi, Kesatuan Pengelolaan Hutan, lembaga swadaya masyarakat, lembaga riset dan universitas, pihak swasta, serta media) guna mendiskusikan berbagai komponen MEKAR dan penerapannya dalam konteks Indonesia.

Latar Belakang

Restorasi hutan dan bentang lahan (RENTANG) adalah sebuah proses panjang untuk mengembalikan fungsi ekologi dan meningkatkan kesejahteraan manusia yang berada di hutan dan bentang lahan yang mengalami deforestasi dan degradasi. Dalam upaya mengarusutamakan dan melaksanakan RENTANG, World Resources Institute (WRI) dan International Union for Conservation of Nature (IUCN) bekerja sama menerbitkan suatu pedoman atau kerangka kerja yang fleksibel, terjangkau, dan efisien untuk mengidentifikasi peluang RENTANG dalam skala nasional maupun sub-nasional. Kerangka kerja tersebut dinamakan Metode Evaluasi Kesempatan Restorasi (MEKAR).

MEKAR (edisi Bahasa Inggris) pertama kali diperkenalkan kepada para pemangku kepentingan dan publik dalam sebuah lokakarya bertajuk “Percepatan Aksi Restorasi Hutan dan Bentang Lahan di Indonesia: Tantangan dan Kesempatan untuk Meningkatkan Ketahanan Ekologi dan Penghidupan Masyarakat” tanggal 19-20 April 2016. Dalam lokakarya yang diselenggarakan bersama oleh KLHK, BRG, IUCN, dan WRI Indonesia tersebut, berbagai pihak mendiskusikan beragam komponen MEKAR, yakni analisis geospasial, diagnosis faktor kunci pendukung restorasi, valuasi ekonomi, serta analisis keuangan dan pendanaan restorasi.

Kini, buku pedoman MEKAR telah tersedia dalam Bahasa Indonesia. MEKAR beserta komponennya juga tengah diuji coba di beberapa lanskap di Indonesia. Guna mendapatkan umpan balik yang lebih komprehensif mengenai penerapan MEKAR dalam konteks Indonesia sekaligus memperkenalkan MEKAR lebih jauh kepada pemangku kepentingan teknis RENTANG baik di tingkat pusat maupun daerah, WRI Indonesia dan IUCN memandang perlunya diselenggarakan sebuah lokakarya lanjutan, di mana buku pedoman MEKAR (edisi Bahasa Indonesia) juga akan secara resmi diluncurkan.

Lebih dari itu, lokakarya ini juga akan mendiskusikan langkah pendirian forum multipihak nasional yang digagas oleh WRI Indonesia, IUCN, dan anggota Forum Komunikasi Konservasi Indonesia untuk mensinergikan berbagai usaha dan kegiatan restorasi di Indonesia. Sebagai langkah awal, WRI Indonesia tengah mempersiapkan sebuah platform yang dapat menampung peta serta data potensi dan aktifitas restorasi berbagai pemangku kepentingan. Platform tersebut juga akan mencakup komponen pemantauan, sehingga dapat membantu berbagai pihak memonitor ikrar restorasi berbagai pihak yang telah dicanangkan, termasuk dalam kaitannya dengan Bonn Challenge, yakni sebuah gerakan global untuk merestorasi 150 juta hektar lahan terdeforestasi dan terdegradasi sebelum tahun 2020.

Tujuan

  • Memperkuat dukungan serta mensinergikan upaya RENTANG di Indonesia
  • Memperkaya pengetahuan para pemangku kepentingan akan berbagai komponen MEKAR, terutama dalam hal teknis
  • Mendapatkan umpan balik terkait penerapan MEKAR yang tengah berlangsung, terutama dalam penyesuaian MEKAR ke dalam konteks Indonesia