Tujuan

Dimulai pada 1 Agustus 2020, GCAP bertujuan untuk mendukung kebijakan energi baru terbarukan (EBT) di tingkat nasional dengan menjembatani kebutuhan dan model pembiayaan energi terbarukan dalam rangka mengurangi emisi gas rumah kaca di sektor energi.

Di mana

Indonesia

Mengapa

Berdasarkan Perjanjian Paris, Indonesia telah berkomitmen untuk memangkas emisi gas rumah kaca (GRK) sebanyak 29 persen (secara mandiri) dan 41 persen (melalui kerja sama internasional) pada 2030. Namun, upaya yang dilakukan saat ini masih belum cukup, apa lagi saat ini sektor energi yang disokong oleh batu bara merupakan salah satu kontributor terbesar emisi GRK di Indonesia.

Selain itu, ekspansi jaringan pipa pembangkit listrik tenaga batu bara di Asia Tenggara masih berlanjut, terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India. Hal ini berisiko meningkatkan emisi karbondioksida secara global dan berpotensi meningkatkan temperatur dunia melampaui angka 2° C.

Di sisi lain, Indonesia memiliki potensi besar dalam menghasilkan EBT yang masih bisa digali dan dikembangkan. Oleh karena itu, dengan waktu tenggat kurang dari sepuluh tahun, Indonesia perlu meningkatkan upaya penurunan emisi dengan mengembangkan model kolaborasi inovatif untuk memenuhi target ambisius yang telah ditetapkan. Ada banyak perusahaan, nasional dan multinasional, yang ingin beralih ke EBT, tetapi masih terhambat oleh kebijakan dan regulasi yang belum mendukung.

Bagaimana

Dalam rangka mendorong permintaan akan EBT yang efisien, GCAP akan memperluas kemitraan untuk pengadaan EBT dan mengadaptasi solusi hemat energi di sektor industri yang berpengaruh. Program ini juga akan mendukung inovasi dalam menciptakan model layanan yang dapat mengakomodasi lebih banyak EBT. GCAP juga akan memfasilitasi analisis dan dialog untuk mendukung iklim kebijakan dan regulasi yang mendorong investasi dan percepatan penggunaan EBT.

Di Indonesia, konsorsium ini akan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan untuk menemukan solusi yang dapat diterapkan berdasarkan pendekatan ilmiah. Selain itu, konsorsium ini akan mendorong tindakan kolektif untuk meningkatkan penggunaan EBT dan mengurangi emisi GRK dari sektor energi.

Sebagai langkah konkret, GCAP akan bekerja dengan sektor swasta (industri, fashion, retail, manufaktur) untuk beralih dari sekedar menetapkan target emisi GRK ke menerapkan proyek EBT yang siap untuk investasi. Kami juga akan bekerja sama dengan investor dan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk meningkatkan portofolio EBT mereka, termasuk mendukung PLN dalam membangun model pembiayaan EBT yang inovatif untuk memenuhi permintaan EBT dari konsumen.

Hasil yang kami dapat dalam berbagai kegiatan ini akan kami analisis dan gunakan untuk menyiapkan rekomendasi kebijakan dan peraturan bagi pemerintah Indonesia dalam rangka meningkatkan ketersediaan dan penggunaan EBT di Indonesia.