Bersama dengan jutaan orang lainnya di seluruh dunia, saya mempraktikkan social distancing dengan #DiRumahAja dalam rangka mencegah penyebaran virus corona. Yang artinya, saya banyak memasak di rumah. Di tengah kekhawatiran yang kita rasakan saat ini, berkegiatan di dapur bisa menjadi salah satu pelarian kita.

Jika makanan bertahan lebih lama, perjalanan belanja dapat dikurangi sehingga kita juga lebih hemat. Selain itu, limbah makanan yang dihasilkan juga dapat dikurangi, sehingga kontribusi kita terhadap perubahan iklim juga lebih kecil. Berikut tips bagaimana kita dapat memanfaatkan persediaan makanan di rumah dengan lebih baik.

1. Atur kulkas ke suhu yang tepat.

Suhu kulkas ideal adalah di bawah 4 derajat C dan -18 derajat C untuk freezer. Di suhu ini, bakteri pada makanan dapat dikurangi dan bahan makanan yang mudah busuk akan bertahan lebih lama. Bagian belakang kulkas selalu lebih dingin daripada pintu kulkas, jadi simpan bahan-bahan seperti susu di bagian belakang dan bumbu-bumbu seperti mayones di pintu.

2. Kenali perbedaan “Baik Digunakan Sebelum” dan “Harus Digunakan Sebelum”.

Jika Anda memiliki makanan kemasan dengan label “Baik Digunakan Sebelum” yang sudah lewat, jangan dibuang. Kemungkinan besar makanan tersebut masih bisa dimakan, meskipun sudah tidak segar. Sementara, label “Harus Digunakan Sebelum” biasanya digunakan untuk bahan-bahan yang mudah busuk seperti produk susu, daging dan ikan. Tanggal tersebut harus diikuti karena penting bagi keselamatan Anda.

3. Gunakan segelas air untuk mengetahui apakah telur sudah busuk.

Pada dasarnya, kami menyarankan untuk mengikuti label tanggal “digunakan sebelum”. Namun, ada beberapa trik yang dapat membantu mengetahui apakah makanan yang mudah busuk masih aman untuk dimakan setelah tanggal kedaluwarsa. Jika Anda memiliki telur yang sudah kedaluwarsa, taruh dalam segelas air. Jika telur tenggelam, berarti masih aman untuk dimakan. Jika telur mengapung, lebih baik dibuang. Untuk susu, dari aromanya dapat diketahui apakah susu sudah busuk atau belum.

4. Olah kembali buah dan sayur yang sudah tidak segar.

Pisang sudah coklat? Olah menjadi roti pisang yang enak. Stroberi lembek? Buat selai atau smoothies. Zukini terlalu matang? Tambahkan ke dalam sup sayuran. Jika banyak produk segar di rumah yang sudah mendekati masa kedaluwarsanya, gunakan kreativitas dalam memasak dan simpan makanan Anda di freezer sehingga persediaan makanan dengan bahan “segar” Anda bisa bertahan lebih lama.

5. Cari pilihan bahan pengganti.

Sari buah apel atau anggur putih dapat menggantikan white wine dalam resep. Coba lihat lagi. Adakah buah di dapur Anda yang sarinya dapat digunakan untuk saus pasta? Buah lemon yang sudah lama dapat diambil sarinya untuk dicampur dengan susu menjadi mentega susu untuk panekuk. Inilah saatnya berkreasi di dapur Anda. Berikut daftar pengganti makanan yang dapat membantu Anda.

6. Manfaatkan kembali sisa makanan.

Potongan sayuran ditambah air dan bumbu dapat diolah menjadi kaldu sayur yang dapat digunakan untuk membuat risotto, sup dan lainnya. Potongan sayuran juga dapat digunakan untuk menanam sayuran sendiri di rumah. Jadi, coba simpan biji alpukat, ujung daun bawang dan potongan seledri untuk membuat taman dalam ruangan Anda sendiri. Situs web ini memiliki beberapa tips menanam bahan pangan dari sisa makanan.

7. Jangan khawatir berlebihan.

Kebanyakan pengecer besar sudah memiliki rencana untuk menghadapi gangguan dalam rantai pasokan mereka. Jadi, pasokan makanan sepertinya tidak akan menjadi masalah dalam jangka menengah dan panjang. Dalam jangka pendek, ada risiko belanja pasokan makanan secara berlebihan oleh masyarakat umum. Ketika ritme belanja sudah kembali normal, pasokan makanan di toko pun akan kembali normal. Saat ini, kita memang perlu menyimpan cukup makanan di rumah. Namun, coba prioritaskan makanan tahan lama dan makanan beku sehingga makanan tidak terbuang karena terlanjur busuk sebelum digunakan. Jika Anda sudah terlanjur membeli banyak bahan makanan segar yang mudah busuk, jangan panik. Gunakan tips yang sudah kami berikan serta berbagai informasi yang tersedia daring untuk berkreasi.


Memasak dapat membantu kita memahami makanan yang kita konsumsi dengan lebih baik serta menjadi pilihan kegiatan bagi seluruh keluarga untuk mengalihkan pikiran dari berita-berita terkait COVID-19 dan melepaskan stres. Makanan merupakan sumber nutrisi bagi tubuh dan jiwa kita, yang sangat penting ketika kita merasa gelisah dan terasing.

Ayo memasak - dan ceritakan bagaimana Anda memanfaatkan makanan di dapur dengan mengirimkan cuitan ke @WRIFood dan @LizGoodwin. Kami juga akan membagikan kisah kami secara daring.