Sekitar 15 miliar pohon ditebang setiap tahunnya, lebih dari 41 juta per hari. Sulit membayangkan bagaimana metode reforestasi tradisional yang bergantung pada penanaman benih secara manual dapat mengejar degradasi lahan yang begitu cepat. BioCarbon Engineering menawarkan cara baru melalui alat dengan tinggi tidak lebih dari 60,96 meter yang berpotensi dapat menanam 400.000 bibit per hari, 150 kali lebih cepat dari penanaman dengan tangan oleh manusia.

Misi BioCarbon adalah untuk menjawab degradasi lahan dengan reforestasi lanskap pada skala industrial menggunakan drone khusus yang dapat merestorasi lahan dengan kecepatan tinggi dengan menembakkan selongsong berisi nutrien dan benih ke dalam tanah.

Pendekatan ini membutuhkan inovasi, yaitu perangkat keras drone untuk menembakkan benih secara efektif, perangkat lunak pemetaan untuk mengoptimalkan pola tanam serta ilmu pengetahuan terkait tanaman untuk memaksimalkan tingkat ketahanan hidup dan meningkatkan keanekaragaman hayati. Inovasi tersebut membutuhkan investasi. Oleh karena itu, walaupun pohon memberikan banyak manfaat bagi masyarakat dan lingkungan, BioCarbon melakukan inisiatif ini bukan hanya untuk berbuat baik. Mereka memahami bahwa restorasi lahan terdegradasi adalah bisnis yang sedang berkembang. Saat ini, perusahaan ini sedang mengerjakan proyek di Australia, Kanada, Myanmar dan Inggris.

<p>Drone BioCarbon di lokasi uji. Sumber: BioCarbon Engineering</p>

Drone BioCarbon di lokasi uji. Sumber: BioCarbon Engineering

Menghasilkan Uang dari Restorasi Lahan Terdegradasi

BioCarbon Engineering adalah satu dari banyak perusahaan di bidang ekonomi restorasi yang sedang berkembang, yaitu bisnis yang memilih restorasi lanskap sebagai nilai utama yang mereka tawarkan kepada pelanggan. WRI dan The Nature Conservancy (TNC) menganalisis lebih dari 140 perusahaan di bidang ini untuk memahami bagaimana perusahaan menghasilkan uang dari restorasi lahan. Empat belas perusahaan dengan pertumbuhan penjualan rata-rata yang mencapai 100 persen di tahun 2017 disoroti dalam laporan baru berjudul The Business of Planting Trees: A Growing Investment Opportunity.

Walaupun hanya mewakili sebagian kecil dari sektor yang lebih luas, perusahaan-perusahaan ini menunjukkan banyaknya peluang bisnis yang ada. Perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam ekonomi restorasi beragam, mulai dari perusahaan baru pada tahap awal pra pendapatan hingga perusahaan yang mengelola dana produk kayu senilai miliaran dolar. Barang dan jasa yang dihasilkan oleh perusahaan-perusahaan ini juga sangat bervariasi, mulai dari bahan bakar nabati, sistem kredit pintar iklim hingga infrastruktur hijau.

Contohnya:

  • Guayakí mengembangkan minuman tradisional Argentina yerba mate untuk pasar Amerika dalam bentuk teh siap minum dan minuman energi. Karena yerba mate paling baik ditanam di tempat teduh, perusahaan bermitra dengan petani kecil dan masyarakat adat di Argentina, Brasil dan Paraguay untuk meregenerasi hutan hujan Atlantik dan menanam yerba mate di bawah kanopi hutan hujan. Dengan pendekatan restorasi berbasis pasar ini, penjualan Guayaki pada tahun 2017 mencapai $60 juta.
  • EcoPlanet Bamboo bertujuan untuk mengurangi tekanan pada hutan alam dengan mengembangkan bambu berkelanjutan sebagai sumber kayu dan serat alternatif untuk pasar industri besar, termasuk untuk tisu toilet dan kertas tisu, bahan kemasan terbarukan untuk industri makanan dan minuman serta bahan bangunan dan perumahan. Perusahaan ini memiliki perkebunan di Nikaragua, Afrika Selatan dan Ghana serta diperkirakan akan menghasilkan 280.000 ton serat mentah per tahun pada tahun 2024.
  • New Forests adalah Organisasi Pengelola Investasi Produk Kayu yang strategi investasinya mencakup restorasi ekosistem di Amerika Serikat serta kehutanan berkelanjutan di Australia, Selandia Baru dan Asia Tenggara. New Forests saat ini mengelola aset lahan kayu senilai $3 miliar, yang 39 persen wilayahnya dikelola untuk hasil konservasi dan sisanya digunakan untuk produksi kayu bekelanjutan.

Kesempatan Investasi yang Sedang Berkembang

Perusahaan-perusahaan ini menjawab tantangan global yang diakibatkan oleh miliaran hektar lahan terdegradasi yang tidak dapat menampung peningkatan populasi manusia. Deforestasi adalah pendorong utama perubahan iklim. Oleh karena itu, restorasi lahan menjadi salah satu solusi iklim alami terbaik untuk menjawabnya. Upaya ini didukung oleh momentum politik yang kuat di mana pemerintah di 39 negara memberikan komitmennya untuk berusaha mencapai sasaran Tantangan Bonn untuk merestorasi 150 juta hektar lahan pada tahun 2020 dan 350 juta hektar pada tahun 2030.

Perusahaan di seluruh dunia, termasuk yang disorot dalam laporan kami, telah mengambil tindakan untuk memenuhi kebutuhan restorasi lahan terdegradasi. Perusahaan-perusahaan ini berpotensi menghasilkan keuntungan dan dampak yang besar, berkontribusi pada ekonomi restorasi yang sedang berkembang sekaligus menghasilkan uang bagi investor. Di saat yang penting ini, ketika pasar saham dan obligasi memiliki nilai valuasi yang tinggi dan investor sedang mencari peluang baru bagi pertumbuhan, teknologi penangkapan karbon tertua dan paling efisien di dunia sudah menunggu: pepohonan.

  • PELAJARI LEBIH LANJUT: Investor, pengusaha dan lainnya dapat mengirim email kepada kami di NRE@wri.org.

Catatan: Camille Rebelo, co-founder dari EcoPlanet Bamboo, adalah bagian dari Majelis Restorasi Global yang dibentuk oleh WRI. EcoPlanet Bamboo tidak memiliki pengaruh apa pun dalam penulisan blog ini.