Konsep perkotaan adalah sesuatu yang sulit dipahami secara menyeluruh. Setengah populasi global merupakan penduduk kota, yang menghasilkan tiga per empat PDB dan emisi gas rumah kaca. Sementara itu, kota terus berkembang di segala aspek. Namun, tidak boleh dilupakan bahwa kota terdiri dari individu-individu yang kehidupannya akan dipengaruhi oleh kebijakan perkotaan, terutama kebijakan transportasi.

Transportasi umum mengangkut ratusan juta penduduk kota, kaya dan miskin, setiap hari. Transportasi adalah penghubung masyarakat dengan pekerjaan, pendidikan dan berbagai kesempatan. Bila dikelola dengan baik, transportasi membantu masyarakat bepergian secara efisien dan layak dengan harga yang terjangkau sehingga mereka memiliki lebih banyak waktu sendiri dan dengan keluarga.

Memperbaiki transportasi perkotaan adalah tujuan Mobility and Accessibility Program (MAP), sebuah kolaborasi antara WRI Ross Center dengan FedEx yang telah berjalan selama delapan tahun.



Kami telah mengumpulkan berbagai cerita dari para penduduk yang bergantung pada pengembangan sistem transportasi di tiga kota di mana program ini diterapkan. Cerita-cerita ini menunjukkan manfaat nyata dari program yang kami lakukan.

Pablo di Meksiko

Dulu, Pablo Bautista yang berusia 5 tahun sangat membenci pagi hari. Dia harus bangun pagi agar ibunya dapat mengantarnya ke sekolah dengan taksi. Perjalanan ini memakan waktu 45 menit melewati pusat kota Mexico City. Bus mini, satu-satunya alternatif lain, terlalu sesak, tidak layak dan berbahaya.

Segalanya berubah pada tahun 2012 saat Mexico City memperkenalkan jalur bus rapid transit baru yang melewati pusat kota. Sekarang, perjalanan Pablo hanya memakan waktu tujuh menit untuk berjalan ke stasiun dengan ibunya dan kurang dari setengah jam di jalur ekspres. Tarifnya? Seperlima lebih murah dari tarif taksi.

Proyek-proyek seperti Metrobus Line 4 membantu berbagai kota mencapai target sosial ekonomi dan perkembangan keberlanjutan; dalam keseharian, proyek semacam itu membuka berbagai kesempatan bagi masyarakat dan bisnis dengan biaya yang lebih rendah. Line 4 mengangkut 65.000 penumpang setiap harinya dengan waktu perjalanan setengah kali lebih cepat dan diperkirakan dapat mengurangi emisi karbon hingga 10.000 ton per tahun.

Suvarna di India

Setiap hari kerja, Suvarna Reddy dari Bangalore memasak, membersihkan dan menyiapkan makan siang sebelum mengantarkan cucu laki-lakinya ke sekolah. Kemudian, dia berangkat ke tempat kerjanya menggunakan bus, bagian dari kesehariannya yang paling melelahkan. Dia harus memasak untuk tiga keluarga yang berbeda dan pergi ke pasar untuk berbelanja.

<p>Suvarna Reddy dari Bangalore. Foto oleh Bhargav Shandilya dan Tariq Thekaekar</p>

Suvarna Reddy dari Bangalore. Foto oleh Bhargav Shandilya dan Tariq Thekaekar

“Dulu membutuhkan waktu lebih dari 40 menit dari satu rumah ke rumah yang lain,” katanya. “Saya harus menunggu lama hingga bus datang dan tidak pernah mendapatkan tempat duduk. Saya takut jatuh saat mencoba berdiri, karena busnya sangat tua dan tidak stabil.”

Pada tahun 2013, Bangalore Metropolitan Transport Corporation meminta MAP untuk memperbaiki sistem bus mereka, yang melayani lebih dari 5 juta penumpang setiap hari. Bersama-sama, mereka mengembangkan konsep, merencanakan dan menerapkan Jaringan Bus BIG di sepanjang koridor yang ramai penumpang. Dengan rute yang lebih efisien, lebih banyak bus, tarif rendah, layanan terintegrasi dan hampir 1.000 kendaraan baru dengan emisi rendah, langkah pengembangan ini secara signifikan meningkatkan kualitas dan kapasitas transportasi umum di dalam kota.

“Bus-bus baru datang setiap 5 sampai 10 menit,” kata Suvarna. “Saya tidak perlu lagi lama-lama menunggu bus pergi bekerja. Untuk ke pasar pun saya bisa langsung dapat bus dan sampai dengan lebih nyaman dan cepat. Saya jadi punya lebih banyak waktu untuk keluarga.”

Célio di Brazil

Célio Bouzada membangun kariernya memperbaiki kehidupan masyarakat Belo Horizonte, Brasil.

<p>Célio Bouzada dari Belo Horizonte. Foto oleh Mariana Gil/WRI Brasil</p>

Célio Bouzada dari Belo Horizonte. Foto oleh Mariana Gil/WRI Brasil

“Belo Horizonte, seperti semua kota besar di Amerika Latin, menghadapi masalah kepadatan lalu lintas yang cukup berat,” kata Bouzada yang menjabat sebagai direktur BHTRANS, badan transportasi daerah. “Sulit bagi kami untuk mengubah kebiasaan yang telah terbentuk, mencari sumber daya dan menerapkan sarana-sarana transportasi baru.” Setiap harinya, badan ini mengangkut lebih dari 1,3 juta orang.

Sejak tahun 2014, BHTRANS menggunakan alat dari MAP untuk mempersingkat rute bus rapid transit di tiga koridor prioritas. Sebuah survei kepuasan pengguna yang dikembangkan oleh MAP dan dibagikan oleh BHTRANS satu tahun kemudian menunjukkan bahwa waktu perjalanan dengan bus rata-rata 75 menit telah berhasil dikurangi hingga 30 menit, sementara kepuasan pengguna meningkat sebesar 60 persen. Saat ini, sembilan kota lain di Brasil telah mengikuti jejak Belo Horizonte melalui Grup Standardisasi Kualitas Layanan, di mana mereka mengawasi kinerja mereka masing-masing dan berbagi praktik terbaik.

Bouzada juga menegaskan bahwa alat yang dikembangkan oleh MAP telah membantu badan yang dikelolanya membuat rencana penanggulangan insiden darurat, meningkatkan kemampuan pengemudi dan mengurus pertukaran teknis dengan kota-kota lain yang menerapkan sistem BRT sejenis.

Langkah berikutnya adalah bus elektrik, katanya. “Transportasi menyumbang setengah polusi kota. Jika kita dapat mengurangi polusi, kita dapat meningkatkan kesehatan anak, orang dewasa dan, terutama, orang tua. Sistem transportasi umum yang lebih bersih dan lebih cepat akan membantu menciptakan kota yang lebih baik bagi semua orang.”

Perkotaan adalah bagian penting dari kehidupan kita saat ini dan di masa depan. Kita semua memerlukan kota yang lebih produktif, sehat dan terhubung dengan baik. Bagi Suvarna, Célio, Pablo dan jutaan orang di dunia, mobilitas yang lebih baik memiliki manfaat yang jelas sebagai langkah penting untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.