Saat 71 persen dari total emisi karbon dihasilkan oleh hanya sekitar 100 perusahaan, tindakan individu dalam mengurangi krisis iklim mungkin dianggap tidak terlalu efektif. Di sisi lain, kepunahan massal akibat ulah manusia sendiri terus berlangsung.

Namun, tindakan nyata sekecil apa pun di level individu harus tetap dilakukan. Saat ini, suhu atmosfer bumi telah naik 1 derajat Celcius dibandingkan periode sebelum revolusi industri. Sementara menurut laporan PBB baru-baru ini, laju kepunahan global akan meningkat lebih dari seratus kali lipat jika kenaikan suhu tersebut berada di atas 1,5 derajat Celcius.

Jadi, bagaimana kita secara individu dapat mengurangi krisis iklim jika masih menggunakan pesawat terbang yang jelas-jelas menghasilkan sangat banyak emisi bahan bakar? Melihat krisis iklim yang sangat mengkhawatirkan saat ini, tentunya pertanyaan ini bukanlah sebuah retorika belaka. Kita membutuhkan jawaban yang dapat ditindaklanjuti dengan aksi nyata.

Salah satu solusinya adalah penyeimbangan karbon (carbon offset). Sederhananya, kita bisa menyeimbangkan setiap emisi karbon yang kita hasilkan melalui beberapa cara. Misalnya, dengan menyisihkan uang untuk proyek lingkungan seperti penanaman pohon setelah menyantap sepiring rendang yang menghasilkan sekitar 23 kg karbon dioksida. Pohon-pohon tersebut akan menyerap emisi dari atmosfer hari ini dan di masa depan. Penyeimbangan karbon adalah salah satu langkah untuk mencapai netralitas karbon (carbon neutrality), dengan pengurangan atau penghilangan seluruh emisi karbon.

Semua pihak baik perusahaan, pemerintah maupun individu, dapat menerapkan penyeimbangan karbon untuk mengurangi dampak iklim. Misalnya, dengan menanam sebanyak 54 pohon mangga yang dapat menggantikan rata-rata emisi karbon yang dihasilkan orang Indonesia per tahun, yakni sebesar 2,03 ton. Memang idealnya, kita dapat langsung mengurangi emisi yang kita hasilkan. Sayangnya, beberapa kegiatan kita memang tidak dapat dihindari.

Sebagai contoh adalah penggunaan moda transportasi udara. Pada tahun 2017, transportasi udara menghasilkan 849 juta ton emisi, sekitar 2 persen dari total emisi global. Emisi karbon akan sangat berkurang jika transportasi udara bisa menggunakan pesawat terbang bertenaga surya yang lebih ramah emisi, walaupun pada proses produksinya juga menghasilkan karbon. Namun, hingga saat ini teknologi pesawat terbang bertenaga surya belum tersedia. Untuk mengurangi emisi yang tidak terhindarkan seperti ini, penyeimbangan karbon bisa menjadi upaya yang paling tepat dalam menghadapi krisis iklim.

Menanam pohon adalah salah satu cara termudah dan terjangkau bagi setiap orang untuk menyeimbangkan emisi karbon mereka. Kredit foto: USFS/Flickr.

Tidak hanya itu, proyek penyeimbangan karbon juga bisa memberikan manfaat lain. Proyek penanaman pohon di Jakarta misalnya, tidak hanya menyerap emisi tetapi juga menurunkan polusi udara, suhu lingkungan dan lain-lain.

Sebuah studi global pada tahun 2016 menunjukkan bahwa daerah perkotaan yang dikelilingi pepohonan mengalami pengurangan partikel (particulate matter; PM) hingga 24 persen. Oleh karena itu, proyek penanaman dan perawatan pohon di wilayah Jakarta akan sangat membantu upaya untuk mengatasi polusi udara yang masif.

Meskipun begitu, masih ada sejumlah hal yang harus diperhatikan terkait program penyeimbangan karbon.

Penyeimbangan karbon dapat menjadi pembenaran sehingga orang-orang semakin enggan untuk berubah. Individu dan perusahaan bisa saja memanfaatkan penyeimbangan karbon sebagai pembenaran untuk tidak mengurangi kadar emisi.

Tidak hanya itu, efektivitas penyeimbangan karbon juga masih perlu ditingkatkan. Beberapa cara untuk mencapainya adalah dengan memperbaiki pengelolaan pendanaan, transparansi dan kepatuhan pada standar-standar internasional. Semua upaya ini bertujuan untuk memperoleh manfaat yang signifikan bagi lingkungan. Langkah-langkah di atas bisa menghindari kesalahan pengelolaan, seperti pada proyek penanaman pohon mangga yang pernah digagas oleh grup musik pop Coldplay di India sebagai penyeimbangan emisi atas produksi album mereka. Lebih kurang sebanyak 4.000 pohon mangga yang ditanam kemudian mati akibat kesalahan pengelolaan reforestasi. Oleh karenanya, sangat penting bagi kita untuk memastikan bahwa proyek yang kita dukung memang benar-benar mengurangi emisi karbon.

Ada beberapa perusahaan yang memberikan kesempatan bagi konsumennya untuk melakukan penyeimbangan karbon dengan pemantauan yang ketat dan terverifikasi secara independen.

Salah satunya adalah Offcents, sebuah aplikasi smartphone yang secara otomatis dapat mendeteksi dan menghitung tingkat emisi karbon dari perjalanan kita yang terlacak pada sistem GPS. Lebih lanjut, aplikasi ini juga mengajak kita untuk melakukan penyeimbangan emisi melalui pemberian donasi pada berbagai proyek, seperti proyek penyelamatan keanekaragaman hayati Rimba Raya. Semua proyek yang dijalankan oleh Offcents telah terverifikasi oleh pihak ketiga yang kredibel, seperti Verified Carbon Standard.

Di samping itu, ada juga beberapa organisasi yang menyediakan pilihan untuk mendukung proyek-proyek penyeimbangan karbon melalui donasi sukarela. Proyek-proyek yang digandeng pun beragam, dari bantuan untuk produksi energi metana dari TPA Bantar Gebang hingga restorasi dan konservasi lahan gambut Kalimantan.

Walaupun tidak dapat ditanggulangi sepenuhnya, dampak iklim akibat emisi dapat diminimalkan melalui penyeimbangan karbon. Ada dua hal penting yang harus diingat dalam penerapannya.

Pertama, lakukan investasi pada proyek penyeimbangan karbon dengan penuh pertimbangan. Penting untuk memastikan bahwa proyek yang kita bantu tidak malah menyebabkan kerusakan lingkungan. Selain itu, perlu dipastikan bahwa tidak ada penipuan terkait investasi tersebut dan proyek-proyek yang kita dukung memiliki sistem pemantauan dan verifikasi tepercaya. Ketika memutuskan untuk menyisihkan sebagian uang untuk organisasi penyeimbang karbon, periksalah kepatuhan mereka terhadap standar pihak ketiga. Berikut ini adalah daftar rekomendasi standar pihak ketiga yang kredibel.

Kedua, sebagai konsumen dan warga negara, kita harus mendorong perusahaan-perusahaan dan pemerintah untuk mengupayakan penyeimbangan karbon. Selain memberikan masukan dan tekanan kepada pejabat pemerintah daerah kita masing-masing terkait pengurangan emisi, kita juga perlu menjangkau organisasi-organisasi penyeimbang karbon untuk melakukan kegiatan di kota kita. Selain itu, bekerja sama dengan perusahaan lokal juga bisa membawa manfaat langsung dari penyeimbangan karbon.

Kondisi hari ini mengharuskan kita untuk melakukan perubahan perilaku secara individu dan kelembagaan agar menciptakan efek yang lebih besar dengan proyek penyeimbangan karbon yang dikelola dengan lebih baik. Dengan demikian, setiap aksi yang kita ambil untuk mengatasi emisi yang tidak terhindarkan dapat benar-benar mengurangi dampak dari krisis iklim global.