Mendukung Petani Swadaya Menuju Raintai Pasok yang Bebas-Deforestasi dan Berkelanjutan (Smallholder Hub)
Mendukung pemberdayaan petani swadaya untuk memainkan peran penting dalam memastikan rantai pasok komoditas, khususnya minyak kelapa sawit, yang berkelanjutan.
Tujuan
Inisiatif Smallholder Hub bertujuan untuk mendukung upaya-upaya yang dapat memastikan produksi kelapa sawit dari petani swadaya mematuhi prinsip-prinsip keberlanjutan yang diakui oleh pasar sawit nasional dan internasional.
Di mana
Provinsi Riau
Mengapa
Ketergantungan Indonesia terhadap pasar minyak sawit dunia menuntut pelaku usaha kelapa sawit di dalam negeri untuk mematuhi regulasi internasional dalam pengelolaan perkebunan, misalnya tidak melakukan deforestasi dan tidak melakukan eksploitasi terhadap lahan gambut (No Deforestation, No Peat, No Exploitation/NDPE) atau kebijakan bebas deforestasi dari Uni Eropa (European Union Deforestation-free Regulation/EUDR). Kebijakan-kebijakan tersebut tidak hanya berdampak pada perusahaan kelapa sawit besar, tetapi juga petani kecil yang terlibat dalam rantai pasok global. Oleh sebab itu, memastikan rantai pasok yang bebas dari deforestasi menjadi tanggung jawab bersama dengan melibatkan peran dari lembaga pemerintah, perusahaan hulu-hingga-hilir, serta organisasi masyarakat sipil lainnya.
Salah satu hal utama yang menjadi sorotan terkait masalah ini adalah adalah bahwa petani swadaya menjadi kelompok yang terpinggirkan. Seringkali petani kecil tidak dilibatkan dalam proses pengambilan kebijakan publik, mengingat posisi tawar mereka yang cenderung lebih lemah. Padahal, kontribusi petani kecil dalam pengelolaan kelapa sawit di Indonesia cukup besar, yakni mengelola sekitar 40 persen dari total area perkebunan kelapa sawit.
Bagaimana
Pada tahun 2016, WRI Indonesia telah meluncurkan program pemberdayaan petani swadaya di Kabupaten Rokan Hulu dan Siak melalui skema pendampingan sertifikasi Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO) dengan jumlah 756 petani yang mengelola lahan seluas 1564 hektar dan bekerja sama dengan Unilever, PT Perkebunan Nusantara (PTPN), dan pemerintah daerah.
Di tahun 2022, cakupan area inisiatif ini diperluas menjadi 4 kabupaten dengan total 15.000 peserta yang tergabung dalam Program Smallholder Hub yang diprakarsai oleh Unilever. Para petani yang tergabung dalam program ini ditargetkan menerima sertifikasi sawit berkelanjutan RSPO pada tahun 2027. Secara khusus, WRI Indonesia mendukung inisiatif Smallholder Hub di 4 kabupaten di Riau, yakni Kabupaten Kampar, Rokan Hulu, Siak, dan Pelalawan.
WRI Indonesia sebagai mitra Unilever Asia, bersama para pemangku kepentingan dalam rantai pasok minyak kelapa sawit telah mengidentifikasi keberadaan petani swadaya yang tersebar di Provinsi Riau. Program ini akan memberikan pelatihan kepada para petani mengenai prinsip dan kriteria sawit berkelanjutan, membentuk asosiasi pertanian yang diakui secara legal, pengembangan kapasitas pertanian mengenai stok karbon tinggi dan nilai konservasi tinggi, memitigasi dampak sosial dan lingkungan, mendukung pengembangan bisnis, meningkatkan pemahaman terkait literasi keuangan dan kesetaraan gender.
Mitra
Unilever Asia Private Limited, Roundtable Sustainable Palm Oil (RSPO), Pemerintah Daerah Provinsi Riau, Pemkab Siak, Pemkab Rokan Hulu, Pemkab Kampar, Pemkab Pelalawan.